RIAU ONLINE - Pembicaraan antara account executive SAP Indonesia dengan pihak konsultasi dan perantara diungkap dalam dokumen Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS).
Perbincangan itu membahas uang diduga suap yang akan diberikan kepada pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dokumen itu menyebutkan bahwa account executive SAP Indonesia memberikan suap tunai kepada pejabat pemerintah untuk mendapatkan kesepakatan pada 16 Desember 2015 dengan KKP senilai USD 80.750.
“Seventy million, in fifty thousand bills… Bring empty envelope,” isi chat tersebut, sebagaimana dilansir dari kumparan, Rabu 17 Januari 2024.
Berdasarkan chat tersebut, diduga suap akan diberikan dalam bentuk tunai, langsung kepada pejabat di KKP. Chat itu disebut dikirimkan oleh pihak konsultan. Namun tidak ada detail lebih jauh terkait hal ini.
Sementara itu, juru bicara KKP, Wahyu Muryadi, mengatakan KKP siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum terkait dugaan tersebut. Pihaknya juga akan menaati mekanisme hukum yang berlaku.
“Prinsipnya silakan aja diperiksa, kami taat pada mekanisme hukum dan siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum,” kata Wahyu, Senin 15 Januari 2024.
Wahyu menegaskan KKP akan bergerak untuk mengusut permasalahan yang melibatkan dua lembaga pemerintahan ini.
“Selain juga kami secara internal akan mencari tahu permasalahan perkara ini,” tambahnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti pun buka suara. Pasalnya, kasus ini menyeret pejabat KKP era Susi Pudjiastuti, yakni tahun 2015-2018.
"Memalukan, dan saya pikir ini orang berani banget terima suap di zaman saya," ujar Susi, Selasa 16 Januari 2024.
Susi mengaku belum mengetahui oknum pejabat yang melakukan perbuatan tersebut. Ia ini masih mencari tahu direktorat yang terlibat.
"Saya sedang cari tahu direktorat/person in charge. Oknumnya siapa," tuturnya.