RIAU ONLINE, PEKANBARU-Umat kristen diseluruh dunia menghias Pohon Natal setiap perayaan lahirnya Yesus Kristus sebagai juru selamat manusia.
Pohon Natal terbuat dari pohon Cemara yang dapat bertahan hidup di empat musim, bahkan selama daun-daunnya tertutup salju.
Oleh karena itu, Pohon Cemara ini menjadi lambang abadinya kasih sayang Tuhan Yang Maha Kuasa. Kasih sayang Sang Pencipta yang tidak pernah mati kepada ciptaannya sepanjang waktu.
Dikutip dari berbagai sumber, sejarah Pohon Natal pertama kali berasal dari Jerman Barat. Masyarakat Jerman membuat Pohon Natal terinspirasi dari "Pohon Surga" yang buahnya dimakan oleh Adam dan Hawa (manusia pertama dalam Alkitab).
Pohon ini didekorasi dengan wafer di atasnya, melambangkan tuan rumah Ekaristi, tanda penebusan Kristen. Seiring waktu, wafer diganti dengan kue dan lilin ditambahkan sebagai simbol Kristus.
Dalam versi lain, makna Pohon Natal yang berbentuk segitiga melambangkan Allah Tri Tunggal. Pohon Natal juga menjadi simbol harapan bagi umat kristen atas penebusan dosa yang telah difirmankan Allah dalam Alkitab.
Pohon Natal selalu dihiasi dengan berbagai pernak-pernik yang membuatnya tampak indah dan terang. Sejumlah ornamen yang menghias Pohon Natal juga memiliki maknanya tersendiri.
Puncak Pohon Natal biasanya dihiasi dengan ornamen bintang, salib atau lilin. Bintang melambangkan Bintang Betlehem. Bintang inilah yang menuntun orang Majus atau orang-orang bijak pada masa itu, untuk menemukan tempat kelahiran Yesus, yakni di Kota Betlehem.
Ornamen salib melambangkan tanda keselamatan universal. Salib adalah lambang kemuliaan bagi umat kristen karena melalui salib, Yesus Kristus menyelamatkan manusia. Di samping itu, Salib juga dipahami sebagai simbol penderitaan. Dalam konteks ini, Salib dimaknai oleh orang-orang kristen sebagai sikap kesedian untuk mengikuti Kristus melalui jalan penderitaan.
Seseorang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus harus mengikuti Yesus Kristus, yakni menyalibkan dagingnya sebagaimana tertulis pada Galatia 5:24 (TB) "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya,".
Menyalibkan daging bermakna bahwa orang kristen menjauhi larangan dan mengikuti perintah Tuhan yang telah difirmankan dalam Alkitab.
Ornamen Lilin melambangkan Yesus Kristus sebagai terang dunia. Dalam dunia modern, kini lilin lebih sering digantikan dengan lampu-lampu indah yang berkelap-kelip.
Saat ini, Pohon Natal juga dihiasi dengan berbagai ornamen lainnya seperti lonceng-lonceng kecil, pita, kotak kado dan bola-bola yang mempercantik keindahan Pohon Natal tersebut.
Tidak ada masalah terkait seperti apa penampilan Pohon Natal yang ada di rumah kita sebagai simbol perayaan Natal. Pasalnya, yang terpenting adalah bagaimana setiap hati memaknai Natal tersebut.
Perayaan Natal merupakan sebuah momen yang sakral dimana seorang kristen memuliakan Allah dengan sungguh-sungguh karena telah memberikan penebusan dosa bagi umat manusia.