RIAU ONLINE, JAKARTA-Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan masih akan menggunakan senjata untuk menangani masalah keamanan di wilayah Papua.
Agus menjelaskan pendekatan smart power itu terbagi menjadi dua, yakni soft power dan hard power. Untuk soft power, TNI akan mengedepankan operasi teritorial.
"Soft power kita harus kedepankan operasi teritorial," ujar Agus setelah upacara serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu (22/1/2023).
Sementara itu, untuk pendekatan hard power, Agus menyebut pihaknya akan melakukan operasi kombatan. Di mana, operasi tersebut tetap melakukan serangan dengan senjata.
"Kemudian hard powernya operasi kombatan, jadi tetap kami lawan dengan senjata, tentunya pasukan kami yang terlatih," ungkap Agus.
Selain membahas tentang upaya penanganan keamanan di Papua, Agus juga berbicara terkait pengerahan prajurit TNI dalam penyelamatan bencana alam.
Dalam hal ini, Agus menyampaikan TNI akan meningkatkan perlengkapan untuk upaya penanganan bencana alam.
"Kemudian bencana alam kami juga sudah memodifikasi quick response. Kalau personel bisa lah kita selalu terdepan hanya perlengkapannya yang harus kita tingkatkan," ucap Agus.
Salah satu yang akan ditingkatkan ialah mendirikan dapur lapangan serta memodifikasi perabu fiber di wilayah bencana.
"Kami akan siapkan perwilayah itu ada dapur lapangan ya, ada dapur lapangan ada water treatment kemudian perahu-perahu dari fiber," jelas Agus.
"Perahu-perahu fiber bisa masuk ke gang-gang itu nyenggol-nyenggol pagar rumah tidak bocor. Kita akan memodifikasi sehingga tujuannya dalam rangka membantu masyarakat bisa terwujud dengan baik," lanjutnya.
Soal Pilot Susi Air
Sebelumnya, Agus turut berbicara terkait upaya pembebasan pilot pesawat Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens yang disandera oleh Tentara Pembebebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pada 7 Februari 2023.
Agus mengaku TNI akan berkomunikasi dengan Forkopimda setempat.
"Makanya ke depan kami kedepankan operasi teritorial. Mudah-mudahan dengan langkah itu ada kabar lah mudah-mudahan saudara Philip Merthens yang ada di sana," kata Agus usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Bukan sekadar untuk pembebasan Philips, operasi teritorial akan terus dilakukan untuk tujuan lainnya.
"Pokoknya kami terus (cari), kami akan terus meningkatkan operasi teritorial dalam rangka untuk mensejahterakan masyarakat di sana," kata Agus dikutip dari suara.com