Sejarah Penjajahan Israel di Palestina Diusulkan Masuk Kurikulum Pendidikan Indonesia

Rumah-dan-bangunan-hancur-di-gaza.jpg
(REUTERS/Mohammed Salem via VOA Indonesia)

RIAU ONLINE - Sejarah penjajahan Israel di Palestina yang begitu panjang diusulkan masuk kurikulum pendidikan Indonesia.

Hal ini diungkap relawan WNI di Gaza, Abdillah Onim atau Bang Onim. Ia menilai sejarah penjajahan Israel atas Palestina layak dimasukkan kurikulum pendidikan di Indonesia.

"Dan kalau bisa memang isu sejarah Palestina itu kalau bisa memang masuk ke kurikulum agar supaya diedukasi saat ini siswa bisa memahami tentang sejarah Palestina. Jangan sampai mereka akan mengingat yang terjadi di Palestina terjadi peperangan saja. Yang muncul adalah Jihad isya billillah — angkat senjata," kata Bang Onim melalui program Diplomatic Talk (DipTalk) yang tayang di YouTube kumparan pada Sabtu, 18 November 2023.

Menurutnya, Indonesia punya kewajiban untuk mengedukasi anak-anak untuk terus mendukung Palestina. Ia menilai anak-anak harus mengerti terkait Israel yang berusaha menguasai wilayah Palestina sejak puluhan tahun lalu.

"Tapi kalau kita suka mengedukasi, oh sejarah Palestina itu seperti ini. Kita Indonesia punya tugas dan kewajiban untuk memberikan dukungan itu alasannya, ini 1, 2 3. Dan generasi Indonesia akan lebih termotivasi lagi untuk memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita di Palestina," jelas pria asal Maluku Utara itu.

Bang Onim yang sudah berada di Palestina sejak 2009, menyebut ada banyak hal yang bisa dipelajari dari negara tersebut. Toleransi pun sangat tinggi.



"Di Palestina itu isu agama atau kita belajar toleransi terhadap saudara-saudara kita di Palestina. Karena kan, banyak dari masyarakat awam di Indonesia saking cintanya terhadap Palestina, itu mereka berpegang teguh bahwa ini adalah kewajiban kita. Kewajiban kita, tanggung jawab kita oke, tapi jangan dikerucutkan untuk isu Palestina ini adalah isu agama," jelas dia.

Ia menjelaskan Palestina memperjuangkan tiga hal, yakni haknya orang Kristen, hak orang Yahudi pro Palestina, dan hak umat Islam. Sebab, lanjut dia, yang pernah membebaskan Baitul Maqdis atau Kota Tua Yerusalem itu adalah Umar bin Khattab dan juga panglima perang Salahuddin bin Khattab.

"Umar bin Khattab mengatakan, silakan orang Yahudi tinggal di Palestina, silakan orang Kristen masyarakat tinggal di Palestina. Jadi untuk isu Palestina ini kita Indonesia sudah terprovokasi. Sudah terprovokasi. Sudah terprovokasi," katanya.

Bagi Bang Onim, isu Palestina merupakan isu amanah konstitusi. Sebagaimana termaktum di pembukaan UUD 1945 yang berbunyi "penjajahan di atas dunia harus dihapuskan".

"Di Palestina kini terjajah, harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan — saat ini krisis kemanusiaan, dan prikeadilan karena tidak ada keadilan di sana," katanya.

Menurutnya, Indonesia juga berutang budi ke Palestina. Sebab Palestina menjadi satu dari sejumlah negara yang pertama mendukung kemerdekaan Indonesia.

"Jadi saat ini kita berbicara itu tentang bukan nasib satu agama, tetapi nasib manusia yang ada di Palestina. Itu yang harus ditekankan oleh teman-teman yang ada di Indonesia," tutupnya.