Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa (tengah mengaku ditekan saat Pilpres 2019 ketika menjabat sebagai KSAD (Suara.com/Yaumal)
((Suara.com/Yaumal))
RIAU ONLINE, JAKARTA-Wakil Ketua TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andika Perkasa mengaku ditekan sewaktu masih menjabat KSAD pada masa Pilpres 2019. Pernyataan itu direspons Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Yudo mengaku ia tidak mengalami adanya penekanan seperti yang dialami oleh Andika. Ia menegaskan bahwa saat itu TNI hanya diperintahkan untuk netral.
"Kalau ada penekanan waktu 2019 saya waktu itu masih Panglima Armada Barat. Rasanya tidak ada tuh waktu itu penekanan dari KSAL," kata Yudo di Mabes TNI, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023).
"Waktu itu juga ya kita laksanakan perintahnya hampir sama kaya kita ini. Netral, netral, netral," imbuhnya.
Yudo menyatakan dirinya sama sekali tidak pernah ditekan oleh pihak mana pun saat Pilpres 2019. Karea itu, Yudo sendiri merasa santai.
"Kalau ditanya soal tentang penekanan nggak ada itu yang nekan-nekan saya. Yo saya santai-santai aja, wong nggak ada yang nekan. Ya, alhamdulillah nggak ada penekanan-penekanan," jelas dia.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (pegang mic) di Mabes TNI, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023). (Suara.com/Rakha)
Lebih lanjut, Yudo memastikan, prajurit TNI tidak ada yang merasa ditekan pada masa itu. Sebab TNI memiliki tugas yang lebih besar dibanding hanya untuk mengarahkan memilih salah satu paslon tertentu.
"Masa saya sampaikan netral ada yang nekan-nekan, kalau netral yang nggak ada nekan, ya Alhamdulillah nggak ada, mudah-mudahan nggak ada. Karena TNI harus fokus pada tugas pokok yang lebih besar," tutur Yudo.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika mengaku mengalami banyak tekanan sewaktu masih menjabat sebagai KSAD di Pilpres 2019.
Ia tidak menjelaskan dengan rinci terkait tekanan tersebut. Andika berdalih tidak memberikan perintah kepada bawahannya untuk memenangkan paslon tertentu.
"Tahun lalu 2019 saya kan sebagai KSAD dan saya menghadapi tekanan," kata Andika di Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).
"Saya pastikan 2019 saya tidak memberikan perintah apapun untuk memenangkan salah satu calon waktu itu, walaupun tekanan yang cukup berat," sambungnya.
Oleh sebab itu, Andika berharap seluruh jajaran TNI, Polri, dan ASN tak berpihak dan profesional pada Pilpres 2024 nanti.
Sebab, mantan Panglima TNI tersebut juga meyakini TNI-Polri bakal mendapat tekanan perihal gelaran Pilpres 2024 dikutip dari suara.com