Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mengatakan pentingnya mengembalikan marwah penegakan hukum di Indonesia. (Suara.com/M Yasir)
((Suara.com/M Yasir))
RIAU ONLINE, JAKARTA-Capres dan cawapres koalisi perubahan, Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menghadiri Ijtima Ulama 2023 yang digelar oleh kelompok Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 di Sentul, Bogor pada Sabtu (18/11/2023).
Anies tampak datang lebih dulu dari Cak Imin. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengenakan kemeja berwarna putih dan peci hitam.
Cak Imin juga mengenakan pakaian yang sama dengan Anies. Dalam sambutannya, Anies merasa bersyukur telah diundang dalam forum tersebut.
"Sebuah kehormatan diundang dalam Ijtima Ulama dan tokoh nasional tahun 2023, karena bagi kami kiai, ulama dan habaib," ujar Anies di kompleks Pondok Pesantren Az-Zikra, Sentul.
Anies menyampaikan kehadirannya bersama Cak Imin bukan hanya sekedar menjadi capres-cawapres yang akan berlaga di Pemilu 2024.
"Hari ini kami datang, kami hadir, bukan sekedar sebagai calon presiden-calon wakil presiden, tapi kami berdua adalah murid-murid dari kiai, alim ulama habaib," ucap Anies.
Sebelumnya Ketua Pelaksana Itjima Ulama 2023, Habib Hanif Alatas, mengatakan ada beberapa hal yang akan dibahas dalam Ijtima Ulama tersebut. Mulai dari perang yang melanda Palestina, penanggulangan LGBT hingga urusan politik penentuan dukungan dalam Pemilu 2024.
"Rekomendasi kriteria kepemimpinan yg diharapkan menjadi panduan bagi ummat islam dalam memilih pemimpin," ujar Hanif di Menara Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023).
"Rekomendasi sikap dalam Pemilu 2024," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Penanggung Jawab Ijtima Ulama 2023, Muhyidin Junaidi berpesan masyarakat harus memilih pemimpin berani untuk melakukan perubahan.
"Oleh karena itu kita harus cerdik memilih menjatuhkan pilihan kepada calon pemimpin yang punya capacity, punya visi, punya keberanian untuk melakukan perubahan bagi Indonesia yang lebih maju, aman dan damai," tegas dia dikutip dari suara.com