Gus Miftah Pasang Badan Prabowo Dihina Tak Beristri, Ungkit Kasus Ferdy Sambo

Gus-Miftah-bersama-Prabowo-Subianto.jpg
(Dok. Kemhan)

RIAU ONLINE - Gus Miftah pasang badan saat bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mendapat hinaan. Belakangan, status duda Prabowo memang dipersoalkan oleh pihak tertentu hingga cara jalan Menteri Pertahanan itu yang disebut tampak pincang.

Gus Miftah bahkan membandingkan orang yang beristri dengan kasus Ferdy Sambo. Mantan Kadiv Propam Polri yang tega menembak ajudannya lantaran rasa cintanya terhadap sang istri, Putri Candrawathi.

Pendakwah kondang ini juga menyebut bahwa tidak ada kewajiban bagi pria untuk menikah atau memiliki istri.

"Dibilang lagi, 'Masak calon presiden nggak punya istri', emangnya siapa yang mewajibkan punya istri?" kata Gus Miftah dalam acara Golkar Berselawat di Jawa Barat, dikutip dari Suara.com, Jumat, 13 Oktober 2023.

"Justru hari ini kalau tidak hati-hati, banyak pejabat yang hancur gara-gara istri. Contohnya Ferdy Sambo," imbuhnya.



Ia menyebut istri bisa menjadi penyemangat untuk suaminya. Namun, istri juga dapat menjadi penyebab kehancuran suami.

Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji kembali menegaskan bahwa tidak ada kewajiban bagi seorang bakal calon presiden memiliki istri.

"Istri itu bisa menjadi support system untuk suaminya, tapi kalau tidak hati-hati juga bisa menjadi penghancur oleh suaminya. Dan nggak ada kewajiban presiden harus punya istri, sing ngomong sopo [Yang ngomong siapa]," terang Gus Miftah.

Sementara terkait Prabowo yang hina pincang, Gus Miftah menyebut bahwa kondisi itu dialami Prabowo karena pengorbanan membela NKRI.

"Pak Prabowo hari ini dihina gara-gara kakinya pincang, 'Eh sudah tua istirahat aja, kakinya pincang'. Mereka lupa Pak Prabowo kakinya pincang karena dikorbankan untuk membela kedaulatan bangsa sebagai seorang pejuang," beber Gus Miftah.

Menurutnya, masyarakat beruntung karena memiliki calon pemimpin seperti sosok Prabowo. Sebab, kata dia, Prabowo terpaku memikirkan kemajuan bangsa dan tidak pernah menjatuhkan bakal calon presiden lainnya.

"Kita beruntung punya pemimpin seperti Pak Prabowo yang mengatakan, 'Semua calon orang-orang terbaik. Jangan saling menjelekkan'. Tapi lucunya hari ini mohon maaf, Pak Prabowo berpikir kemajuan Indonesia, tapi mereka berpikir tentang kejelekkan Pak Prabowo," papar Gus Miftah.