RIAU ONLINE - Bareskrim Polri digeruduk keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Rabu, 27 September 2023. Mereka hendak membuat laporan kembali kasus Tragedi Kanjuruhan dengan Pasal 338 dan 340 terkait pembunuhan dan pembunuhan berencana yang sempat dihentikan Polres Malang.
Puluhan keluarga korban tiba di Gedung Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.43 WIB. Mereka mengenakan kaos hitam bertuliskan "Menolak Lupa 1 Oktober 2022" dan membawa poster foto anak-anak mereka yang tewas dalam Tragedi Kanjuruhan.
"Ini para keluarga korban yang datang dari Malang semua," kata Imam Hidayat selaku pengacara keluarga korban, dikutip dari Suara.com.
Sekitar 26 keluarga korban yang hadir bersama perwakilan KontraS, YLBHI, PP Muhammadiyah, dan KPAI.
Koordinator LBH Pos Malang, Daniel Siagian, mengatakan pihaknya berencana melaporkan mantan Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, mantan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dan anggota Brimob selaku operator penembakan gas air mata yang hingga kekinian belum diproses hukum.
"Selain unsur penganiayaan dan juga pembunuhan kita juga akan laporkan mengenai terlapornya adalah dari tiga level. Ada terlapornya mantan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico, terduga mantan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat, operator brimob gas air mata," ungkapnya.
Keributan sempat terjadi saat keluarga korban dihalau masuk ke Gedung Bareskrim Polri. Satu dari anggota piket menjelaskan pihak keluarga korban dapat menunggu di luar dan cukup perwakilan dari kuasa hukum yang masuk.
"Anak saya dua Pak meninggal," teriak keluarga korban.
"Iya bu sabar. Saya mengerti," jawab petugas.
"Saya sudah setahun sabar Pak," teriaknya.
"Indonesia sudah tidak ada keadilan," pekik pihak keluarga lainnya.
Setelah berdebat panjang, petugas piket yang telah berkoordinasi dengan atasnya akhirnya mempersilakan 11 perwakilan untuk masuk.
"Terima kasih pak," ucap pihak keluarga.