Imbauan Kementan: Peternak Terapkan Biosecurity Cegah Flu Babi

Inspektur-Jenderal-Kementan.jpg
(ANTARA/Karel A Polakitan (1))

RIAU ONLINE - Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau peternak untuk menerapkan biosecurity untuk mencegah penyebaran atau penularan virus flu babi.

"Jadi bukan hanya masalah babi saja, hampir di semua peternakan kalau dia sudah menjadi peternakan industri sebenarnya memang harus memfungsikan yang namanya sistem 'close house'," kata Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Jan S Maringka di Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 7 September 2023.

Jan S Maringka menjelaskan, penerapan biosecurity secara sederhana seperti tidak membiarkan sembarang orang masuk ke dalam kadang ternak.

"Hal sederhana seperti itu yang sering kita lupakan. Ada istilahnya biosecurity, itu yang harus dijaga. Karena yang namanya ternak apakah babi, kambing atau bebek akan semakin rentan kalau tidak ada upaya pengetatan terhadap orang yang masuk ke dalam kandang," ujarnya.



Biosecurity juga dapat diterapkan meski hanya untuk peternak kecil, semisal memelihara ternak di bawah 5.000 ekor.

"Sebenarnya itu sudah harus dibangun, cuma kadang-kadang peternak belum sampai ke sana. Ketika dia sudah mulai masuk ke arah industri peternakan, walaupun industri kecil, biosecurity itu harus sudah ada," ujarnya.

Penerapan 'biosecurity' secara sederhana dapat diadopsi dari perilaku mencuci tangan sebelum makan.

"Nah harus begitu juga, masuk daerah kandang sebenarnya ada desinfektan untuk orang yang akan masuk, ada prosedur standar operasional sebelum masuk ke kandang dan baiknya tidak sembarang orang yang bisa masuk. Nah mungkin itu yang harus dilakukan," ujarnya.

Sebelumnya, virus flu babi telah menyerang peternakan babi di sejumlah kabupatan dan kota di Sulawesi Utara.

Tak mau merugi, peternak mulai menjual ternak babi lebih awal, harga satu kilogram yang biasanya dijual sebesar Rp60-65 ribu, sekarang melorot, hanya dengan Rp100 ribu, warga bisa membawa pulang dua hingga tiga kilogram daging babi.(ANTARA)