Memesona, Ini Asal Mula Pura Tanah Lot yang Berdiri di Tengah Laut

Tanah-Lot.jpg
(Dok. Pribadi/yudirahmatullah)

RIAU ONLINE, DENPASAR-Tidak sempurna rasanya bila ke Bali tidak mampir ke Tanah Lot. Iya kebanyakan orang pasti sudah pernah mampir kesini.

Tanah Lot terletak di Tabanan, hanya berjarak 30 km dari Denpasar. Berbicara soal Tanah Lot, pasti identik dengan puranya.

Iya, Ketika kalian berkunjung kesini pasti pernah melihat sebuah pura yang berada di tengah laut. Kira-kira bagaimana asal usul pura tersebut?

Pura Tanah Lot

Pura Tanah Lot diyakini berasal dari abad ke-16 menurut penuturan dari Dang Hyang Nirartha, seorang tokoh agama yang dihormati di Bali.

Berdasarkan mitologi Bali, Dang Hyang Nirartha dikenal sebagai orang yang memiliki kekuatan gaib yang luar biasa hingga beliau mampu memindahkan seluruh pulau batu ke laut, membangun sebuah kuil dan menamakannya Tanah Lot.



Dang Hyang Nirartha yang menetapkan lokasi pembagian pura, dimana pura yang di bangun di sebelah utara desa diperuntukkan untuk Dewa Brahma, pura di tengah desa untuk Dewa Wisnu, sedangkan pura di sisi selatan untuk Dewa Siwa.

Dang Hyang Nirartha mendapatkan ilham untuk membangun sebuah pura saat sedang berjalan-jalan di pinggir pantai selatan Bali.

Saat itu beliau melihat sebuah pulau batu kecil yang dikenal dengan nama Gili Beo, di desa Beraban. Namun saat ingin melaksanakan niatnya membangun pura di Gili Beo, pemimpin dan rakyat Beraban justru mengusir Dang Hyang Nirartha.

Dang Hyang Nirartha yang memiliki kesaktian yang luar biasa kemudian memindahkan seluruh pulau batu Gili Beo ke laut, dan membangun sebuah kuil yang diberi nama Tanah Lot.

Sampai-sampai seluruh desa Beraban sangat terkejut dan kemudian bergabung untuk mengikuti apa yang Nirartha yakini.

Ular Berbisa

Pura Tanah Lot dibangun untuk menyembah Bhatara Segara, atau Dewa Laut. Konon, untuk melindungi kuilnya, Nirartha menciptakan ular berbisa berkat kekuatan selendangnya. Ular laut ini diyakini hidup di dasar Tanah Lot, untuk menjaga kuil dari para pengganggu jahat.

Hari Odalan

Waktu terbaik untuk mengunjungi Tanah Lot adalah saat Hari Odalan, yang dirayakan setiap 210 hari sekali.

Ritual ini biasanya berlangsung pada hari suci Budha Cemeng Langkir dekat perayaan Galungan dan Kuningan dikutip dari suara.com