RIAU ONLINE, BOGOR-Bayi Siti Mauliah, warga Kecamatan Ciseeng, tertukar usai melakukan persalinan pada 18 Juli 2022 lalu. RS Sentosa Bogor akhirnya membuka suara soal kesalahan prosedural itu.
Legal RS Sentosa Bogor, Gregg Djako menyebut, pihak menejemen rumah sakit baru mengetahui kejadian tertukarnya bayi pada Mei 2023.
"Jadi sebenarnya peristiwa yang disampaikan Ibu Siti tidak salah-salah juga, karena dia bilang satu tahun lalu. Tapi itu rumah sakit itu sendiri baru tahu kejadian itu sendiri bulan Mei 2023," kata Gregg, Jum'at 11 Agustus 2023.
Menurut dia, kasus itu baru diketahui pihak RS Sentosa Bogor karena Siti Mauliah tidak pernah melakukan laporan apapun terhadap pihak manajemen rumah sakit.
"Ibu sendiri tidak pernah menginformasikan kepada manajemen rumah sakit. Jadi Ibu Siti menginformasikan kepada orang-orang (staf) yang tidak menghubungi manajemen, jadi kita tidak tahu juga," elak dia.
Ia bahkan menyayangkan sikap Siti Mauliah yang dinilai kurang kooperatif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Mestinya, lanjut dia, setelah merasa tertukar, Siti Mauliah melaporkan langsung ke pihak menejemen.
"Iya benar kita tuh menyayangkan yang pertama, terus itu baru melaporkan ke rumah sakit satu tahun. Karena kejadiannya itu kan Juni tahun lalu, kami menyayangkan itu. Kalau Bu Situ bilang 'saya sudah informasikan segala macam', tapi kan itu tidak ke manajemen secara resmi, kita tidak tahu," papar dia.
"Rumah sakit ini pasiennya banyak loh. Kita tidak semua infomasi itu tahu," tegasnya.
Sebelumnya, seorang ibu di Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor, Siti Mauliah ditargetkan dengan fakta bahwa anaknya yang dilahirkan di RS Sentosa Bogor tertukar. Fakta tersebut baru diketahui setelah satu tahun lamanya.
"Jadi tahun lalu, 18 Juli 2022, klient saya melahirkan secara sesar di RS Sentosa Bogor. Hari pertama masih menyusui anak aslinya," kata kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho, Kamis 11 Agustus 2023.
Namun, di hari kedua kelahirannya, Mauliah merasakan hal berbeda. Sebagai seorang ibu, dirinya merasakan keanehan saat menyusui seorang bayi.
"Ketika hari keduanya dikasih bayi lagi, dia merasa aneh. karena secara sikologis mungkin merasa beda menyusui anak orang lain," jelas dia.
Di hari ketiga, Mauliah pulang ke rumahnya dengan bayi yang disusuinya di hari kedua. Namun, saat di rumah seorang perawat di RS Sentosa datang ke rumah dia.
"Hari ketiga dibawa pulang, susternya ke rumah, kata Mauliah ke suster, ini gelang atas nama ibu yang pasien B (orang lain), engga atas nama ibu Siti Mauliah (jawab perawat). Di situ mulai tertukar ternyata gelangnya. Namun, saat itu suster bilang ini cuma jatoh aja," ungkapnya.
Selang berapa lama, perawat itu kembali datang ke rumah Siti Mauliah memastikan gelang yang dipakainya itu merupakan gelang Mauliah. Namun, betul ternyata gelang yang dipakai anaknya itu bukan gelang dari bayi Mauliah.
"Ketika diminta lagi gelangnya, betul atas nama pasien lain gelangnya itu. Di situ klien kami baru sadar, kok atas nama pasien yang lain ya. Setelah dikonfirmasi, alasan rumah sakit itu hanya ketukar gelang," jelas dia.
Tidak tenang dengan kepastian anaknya atau bukan, Mauliah akhirnya melakukan tes DNA di Laboratorium RS di wilayah Cempaka Putih, Jakarta.
"Dua bulan yang lalu, saya sebagai kuasa hukum tes DNA ke rumah sakit. Betul, ketika tes DNA, hasilnya bahwa bayi yang ada di klien kami itu bukan bayinya," tukas dia dikutip dari suara.com