RIAU ONLINE - Presiden Joko Widodo yang akan segera lengser dari kepemimpinannya di Indonesia di anggap sebagai salah satu king maker pada Pemilu 2024. Titahnya tetap saja dinantikan partai politik yang menggantungkan pilihan pada sang presiden.
Setidaknya ada dua partai yang manut pada Jokowi. Adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Golkar. Bukan lagi rahasia, Jokowi menyokong nama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
PSI, kemarin, menerima kunjungan Capres Prabowo Subianto di DPP PSI di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Agustus 2023. Setelah pertemuan itu, Ketua Dewan PSIS Grace Natalie mengatakan bahwa partainya tegak lurus dengan Jokowi, namun tidak berarti mengikuti semua perkataan Jokowi.
"PSI tegak lurus Pak Jokowi bukan manut apa aja Pak Jokowi dalam artian ngebebek. Tapi kami ingin lihat keberlanjutan program Pak Jokowi," kata Grace bersama Prabowo dalam konferensi pers usai pertemuan, dikutip dari kumparan, Kamis, 3 Agustus 2023.
Sebelumnya, PSI mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres. Sebab mereka pernah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar pada 3 Oktober 2022.
Ganjar diusung sebagai hasil polling Rembuk Rakyat yang telah dilakukan PSI sejak Februari 2021.
Namun setelah bertemu Prabowo, Grace tidak dengan tegas mengungkap sosok capres yang akan diusung partainya. Ia mengatakan keputusannya masih menunggu hasil Kopdarnas pada 22 Agustus 2023, yang menjadi mekanisme internal partainya untuk memastikan dukungan kepada capres.
Ia memastikan yang akan didukung PSI adalah yang melanjutkan program Jokowi.
"Kalau presiden selanjutnya tidak mau lanjutkan tiang pancang, kita akan buang tenaga. Kompas kami adalah Pak Jokowi, tunggu aja. Masih ada mekanisme yang akan kami jalani. Insyaallah keputusan final PSI adalah juga keputusan final Jokowi," jelas dia.
Partai Golkar juga mengungkapkan ingin terus sejalan dengan Presiden Jokowi. Hal ini disamapaikan Plt Ketua DPD Golkar Papua, Ahmad Doli Kurnia Tanjung, yang mewakili Ketua DPD Partai Golkar se-Indonesia.
"Kami menegaskan bahwa Partai Golkar ini adalah bagian dari koalisi pemerintahan Pak Jokowi. Oleh karena itu, kami selalu mendorong penuh agar Pak Airlangga tetap dari awal sampai akhir bersama-sama dan satu bersama Pak Jokowi, juga termasuk menghadapi agenda Pilpres," kata Plt ketua DPD Golkar Papua Ahmad Doli Kurnia Tanjung di Hotel Mulia, Kabupaten Badung, Bali, Minggu, 30 Juli 2023.
Doli mengatakan bahwa para Ketua DPD Golkar berharap Airlangga dapat terus membanun komunikasi secara intensif untuk menghadapi agenda-agenda ke depan bersama Jokowi.
"Agenda pemerintah dan agenda pemilu bersama Pak Jokowi," ucapnya.
Meski demikian, soal urusan calon presiden atau calon wakil presiden, diserahkan seluruhnya kepada Airlangga. Hal tersebut sebagaimana yang telah diputuskan dalam Musyawarah Nasional, Rapat Pimpinan Nasional, dan Rapat Kerja Nasional Partai Golkar.
Namun, mantan Ketum Golkar, Jusuf Kalla, justru menganggap hal ini sebagai ketidakpercayaan diri Golkar dalam menentukan sikap politiknya sendiri. Sebagai parpol, menurutnya seharusnya Golkar berani bersikap tanpa menunggu arahan dari pihak tertentu.
"Dan tidak berani Golkar itu untuk berdiri sendiri untuk menentukan dengan ini saya selalu, ya semua partailah (....) persen tidak mandiri dalam penentuan, ini secara demokratis ini berbahaya kalau begini, partai sendiri tidak mandiri seperti itu," kata JK di Gedung DPR, Senayan, Senin, 31 Juli 2023.
"Nah, apabila partai diganggu (pihak lain) makin kacau politik ini," sambung Wapres ke 10 dan 12 RI itu.