Kondisi Twitter "Kritis": Rugi, Iklan Anjlok, hingga Terlilit Utang

Ilustrasi-Twitter.jpg
(Pixabay via Suara.com)

RIAU ONLINE - Elon Musk membeberkan keuangan Twitter dalam kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Ia menyebut kas Twitter negatif lantaran pendapatan iklan anjlok hingga 50 persen dan beratnya beban utang.

"Kami masih memiliki arus kas negatif, karena (sekitar) 50 persen penurunan pendapatan iklan ditambah beban utang yang berat. Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan yang lain," Tulis Musk dalam balasan atas tweet yang menawarkan saran bisnis, dikutip dari kumparan, Minggu, 16 Juli 2023.

Padahal, Elon Musk berharap keuangan Twitter bisa positif pada Juni 2023. Langkah-langkah pemotongan beban anggaran yang agresif bahkan sudah dilakukan sejak Elon Musk mengakuisisi Twitter pada Oktober lalu.

Reuters melaporkan bahwa setelah memberhentikan ribuan karyawan dan memotong tagihan layanan cloud, Musk mengatakan perusahaan mengurangi pengeluaran non-utangnya menjadi USD 1,5 miliar dari proyeksi USD 4,5 miliar pada tahun 2023.



Twitter menghadapi pembayaran bunga tahunan sekitar USD 1,5 miliar sebagai akibat dari utang tersebut. Hal itu juga yang menjadi pertimbangan Twitter dijual dan diambil Musk dengan nilai USD 44 miliar.

Twitter telah dikritik karena moderasi konten yang longgar, diikuti oleh eksodus banyak pengiklan yang tidak ingin iklan mereka muncul di samping konten yang tidak pantas.

Perekrutan Musk atas Linda Yaccarino, mantan kepala periklanan di Comcast's NBCUniversal sebagai CEO, mengisyaratkan penjualan iklan adalah prioritas Twitter.

Yaccarino mulai bekerja di Twitter pada awal Juni dan telah memberi tahu investor bahwa Twitter berencana fokus pada kemitraan video, pembuat konten, dan perdagangan, serta sedang dalam pembicaraan awal dengan tokoh politik dan hiburan, layanan pembayaran, serta penerbit berita dan media.