JIS Dipenuhi Arsitektur Betawi, Tapi FIFA Urung Restui

Jakarta-International-Stadium-JIS.jpg
(Instagram @jakintstadium via Suara.com)

RIAU ONLINE - Pujian kerap dilontarkan untuk arsitektur Jakarta International Stadium (JIS) karena dipenuhi filosofi. Namun kini, segudang polemik pun bermunculan lantaran tak memenuhi standar yang ditetapkan FIFA.

JIS dipilih untuk mewadahi gelaran Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Jakarta pada November hingga Desember 2023 mendatang.

Beberapa pihak dari para menteri hingga Ketua Umum PSSI melayangkan kritik bahwa JIS urung layak menggelar ajang yang dibawahi FIFA itu lantaran urung memenuhi standar.

Terlepas dari polemik standar FIFA, arsitek JIS ternyata menyimpan segudang filosofi kearifan lokal yang kaya.

Manajer Proyek PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Arry Wibowo, melalui akun media sosial miliknya mengungkap bahwa JIS dibangun dengan filosofi kearifan lokal arsitektur masyarakat Betawi tercermin dari ornamen yang dipakai.

Desain bagian depan JIS memiliki lubang-lubang kecil dari filosofi ornamen Betawi, yakni gigi balang, sebagaimana dilansir dari Suara.com, Rabu, 5 Juli 2023.

Bentuk JIS juga berupa kubah, seperti mangkok yang tidak terputus dan bentuk dasar lingkaran. Adapun bentuk tersebut sangat khas dengan motif Betawi.



Ornamen gigi balang tersebut ternyata bukan hanya bertujuan untuk memperindah stadion, namun juga sebagai akses sirkulasi udara agar para pengunjung nyaman ketika menyaksikan perhelatan yang digelar.

Selain segi estetika, berikut beberapa kelebihan JIS yang dipaparkan oleh Arry:

  • Kapasitas penonton hingga 82.000 orang dengan atap buka-tutup,
  • fasilitas sky viewing deck,
  • dan rumput hybrid pertama di Indonesia.

Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengevaluasi kesiapan JIS untuk menjadi venue FIFA U-17.

Erick mengaku telah melakukan inspeksi dan menemukan sejumlah kekurangan. Erick sebelumnya menegaskan bahwa standar tersebut ditetapkan oleh FIFA dan meminta publik untuk tidak mengaitkan evaluasinya sebagai politisasi.

"Standar FIFA itu yang menentukan FIFA. Bukan PSSI, bukan siapapun yang di sini," ujar Erick usai melakukan inspeksi ke JIS, Selasa, 4 Juli 2023.

Ia akan menggandeng Kementerian PUPR, Pemprov DKI, Jakpro, PT KAI, hingga Jasa Marga untuk melakukan pembenahan supaya memenuhi standar FIFA.

Rencananya, perbaikan bisa selesai tepat waktu sehingga JIS bisa menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17 di Indonesia yang digelar November 2023 mendatang.

Senada dengan Erick, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut rumput JIS yang digadang-gadang pertama di Indonesia ternyata urung memenuhi standar.

"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," beber Basuki kala meninjau Stadion JIS bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono