RIAU ONLINE - Pondok Pesantren Al Zaytun hingga kini masih menjadi pembicaraan hangat publik. Sejumlah kontroversi pondok pesantaran yang berada di Indramayu, Jawa Barat, menjadi perhatian masyarakat.
Mulai dari salat Idul Fitri dengan shaf pria dan perempuan yang bercampur, diduga menghalalkan perzinahan, hingga menyanyikan lagu Yahudi.
Bukan cuma ajarannya yang terkesan nyeleneh, di dalam kawasan pondok pesantren seluas 1.200 hektare itu berdiri sejumlah bangunan-bangunan tidak biasa.
Dilihat dari citra foto satelit Google Earth, Kawasan ponpes Al Zaytun, sangat luas. Jarak yang terbentang antara pintu gerbang dengan masjid utama ponpes sekitar 2 km.
Di dalam Ponpes Al Zaytun, tampak sebuah danau yang berbentuk persegi panjang diberi nama Tirta Kencana. Ada pula ladang seluas 50 ribu meter persegi.
Di bagian barat daya ponpes, ada sebuah bangunan diberi nama Istana Beras Mahad Al Zaytun. Tempat itu disebut-sebut sebagai area untuk memproduksi beras dan hasil panen lainnya.
Di dalam ponpes yang berada di Desa Mekarjaya, Kabupaten Indramayu, itu terdapat sebuah dermaga yang masih dalam proses pembangunan, sebagaimana dilansir dari Suara.com, Kamis, 22 Juni 2023.
Pemimpin ponpes itu, Panji Gumilang, dikabarkan tengah membuat puluhan kapal yang diklaim seukuran dengan bahtera Nabi Nuh. Belum diketahui fungsinya.
Pembangunan dermaga itu sedang terhenti karena terkait dengan pelanggaran yang dilakukan ponpes.
Sementara bahtera Nabi Nuh yang disebut akan dibangu sebanyak puluhan buah, hanya terlihat ada satu dan ukurannya layaknya perahu biasa.
Selain itu, sebuah masjid utama cukup besar bediri di komplek Ponpes Al Zaytun. Masjid ini memiliki kubah yang dicat dengan warna keemasan.
Masjid itu juga punya menara yang tinggi. Sementara area halaman masjid berbentuk persegi panjang, dan memiliki luas sekitar 65 ribu meter persegi.
Di samping masjid berkubah warna ema situ terdapat bangunan asrama yang diberi nama Annur dan Al Musthofa, serta sebuah Gedung serbaguna yang dinamai Al Akbar.