RIAU ONLINE, JAKARTA-Bacalon Presiden Anies Baswedan ternyata diam-diam sudah memiliki nama Cawapres. Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) telah mengantongi lima nama kandidat bakal calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.
Meskipun sudah bulat, nama-nama itu masih bisa diubah.
Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan kandidat cawapres Anies yang sudah mengerucut kelima nama hanya bisa berubah, apabila ada partai lain yang bergabung ke KPP. Sejauh ini hanya ada tiga partai yang tergabung, NasDem, PKS, dan Demokrat.
"Kecuali ada partai lain mau gabung, itu bisa," kata Willy di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Willy berujar jika kelak ada partai baru yang bergabung maka tentu pembicaraan mengenai kandidat cawapres Anies akan dibahas ulang.
"Kalau ada partai lain, kita bisa pembicaraan ulang," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Delapan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan bakal melalukan pertemuan dengan senjumlah kandidat calon wakil presiden untuk Anies Baswedan. Diketahui kandidat itu kini sudah mengerucut menjadi lima nama.
Hal itu disampaikan Willy yang juga merupakan anggota Tim Delapan. Tetapi Willy masih enggan menyebut siapa saja tokoh-tokoh yang akam didatangi yang termasuk lima kandidat cawapres tersebut.
"Ya lima didatangi lah, ngobrol. Masa dibocorin," kata Willy.
Willy berujar, pekan depan tim delapan akan melakukan rapat untuk mematangkan lima nama cawapres.
"Tetapi ini sudah komunikasi dengan para kandidat. Minggu depan Tim 8 akam rapat intensif beberapa hari," kata Willy.
Anies sendiri dikatakan Willy ingin ikut dalam pertemuan dengan bakal calon pendampingnya. Tetapi menurut Willy, saat ini cukup Tim Delapan.
Sedangkan Anies memiliki tugas lain untuk melanjutkan keliling bersafari.
"Ya kalau yang ketemu-ketemu itu, sementara Tim Delapan dulu. Pak Anies kita suruh jalan-jalan dulu aja naik Vespa," kata Willy.
Lima Nama untuk Lima Skenario
Ketua DPP NasDem Willy Aditya memastikan pendamping Anies Baswedan nantinya bukan hasil dari kawin paksa. Penentuan akhir sosok cawapres sudah melalui pertimbangan yang benar-benar matang.
Salah satu pertimbangannya ialah cawapres harus benar-benar ideal dan memiliki kecocokan dengan Anies.
"Jadi sekali lagi, ini bukan kawin paksa. Kami masih punya waktu untuk kemudian membangun chemistry. Jadi, sekali lagi, ini bukan ada order dipaksakan dijodohin gitu, engga. Ini datang dengan penuh cinta dan kasih," kata Willy di Sekretariat Perubahan, Jumat (5/5/2023).
Diketahui, kandidat cawapres Anies kini mengerecut menjadi lima nama. Willy menjelaskan kelima nama itu merupakan hasil refelsi dan diskusi mendalam. Tim delapan bahkan membuat lima skenario dalam menentukan cawapres ideal untuk Anies.
"Jika kondisinya seperti ini, yang kompatibel atau yang presisi mendampingi pak capres bagaimana. Jadi itu lima nama itu berdasarkan dengan lima skenario. Jadi bukan hanya otak-atik, 'Oh Si A' gini, gini," tutur Willy.
Willy lantas menyebutkan skenario apa saja yang dibuat secara mendalam oleh tim Koalisi Perubahan. Ada pemilihan cawapres melihat skenario menghadapi krisis hingga skenario melaksanakan perubahan lebih cepat.
"Kalau krisisnya bagaimana, kalau kita ingin membangun good governance seperti ini bagaimana, kalau kita ingin perubahan yang lebih progres akan seperti apa pendampingnya," kata Willy.
Anies memastikan pembicaraan terkait siapa calon wakil presiden untuk dirinya sudah mulai berjalan.
Hal ini disampaikan Anies dalam konferensi pers bersama tim delapan dari Koalisi Perubahan.
"Pembahasan mengenai calon wakil presiden, tim juga mulai membahas dan nanti ini prosesnya masih berjalan," kata Anies dikutip dari suara.com