RIAU ONLINE - Sebanyak 15 unit rantis Bushmaster dihibahkan Australia untuk Indonesia. Hal ini disampaikan Wamenhan Letjen TNI Herindra dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam rapat bersama Komisi I DPR, Senin, 3 April 2023.
Herindra menjelaskan rantis itu bisa digunakan untuk 20 tahun ke depan. Di antaranya yakni 13 unit rantis tipe troops senilai Rp 106 miliar, 1 tipe command senilai Rp 8 miliar dan 1 tipe ambulance senilai Rp 11 miliar hingga sparepart pendukung senilai Rp 145 miliar. Total hibah tersebut sekitar Rp 290 miliar.
"Beserta pelatih mengemudi 25 personel, maintainance 15 personel, communication 10 personel. Australia juga jamin pengiriman dan akan ditempatkan di Mabes (TNI)," ujar Herindra dalam rapat, dikutip dari kumparan.
Ia menyebut hibah ini menguntungkan dari segi teknis, strategis, politik, dan aspek ekonomis. Dari segi teknis, hibah sesuai dengan kebutuhan PMPP TNI dan siap digunakan.
Hibah ini disebut pula dapat meningkatkan hubungan bilateral Australia dan Indonesia. Selain itu, hibah tersebut juga dapat mengurangi anggaran dana pemeliharaan dari item yang sama bagi PMPP TNI dari jangka waktu 3-5 tahun ke depan.
"Penerimaan ini tidak menimbulkan ketergantungan Indonesia terhadap Australia di kemudian hari karena tanpa syarat apapun, dan rantis digunakan dalam rangka operasi perdamaian dunia," tandas Herindra.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan alpalhankam tersebut akan meningkatkan kesiapan TNI. Yudo menegaskan hibah itu akan menguatkan hubungan Australia dan Indonesia.
"Dan hibah tersebut akan mengurangi alokasi dana PMPP TNI. Kami selaku pengguna setuju dengan rantis ini," ujar dia.
DPR kemudian menyetujui hibah dari Australia tersebut. Kendati begitu, sejumlah anggota dewan mengingatkan agar jangan sampai ada pamrih dari Australia atas hibah tersebut.
"Komisi I DPR setelah mendengarkan penjelasan memutuskan untuk menyetujui penerimaan 15 unit kendaraan taktis Bushmaster dari pemerintah Australia untuk PMPP TNI guna mendukung satgas pemeliharaan perdamaian dunia," ujar Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis.