Enaknya Jadi Alex Plate, Bukan ASN tapi Bisa Nikmati Fasilitas BAKTI Kominfo

Johnny-G-Plate5.jpg
([Suara.com/Alfian Winanto])

RIAU ONLINE, JAKARTA-Gregorius Alex Plate menerima banyak fasilitas dari BAKTI Kominfo. Alex baru-baru ini juga secara sukarela menyerahkan uang setengah miliar lebih ke Kejagung.

Kuat dugaan, fasilitas yang diterima Alex ada kaitannya dengan jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Jhonny G Plate selaku kakak kandungnya.

Pasalnya Alex sebenarnya sama sekali tidak memiliki hubungan kerja dengan BAKTI Kominfo.

"Yang jelas (BAKTI Kominfo) tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan pekerjaan yang bersangkutan (Alex). Artinya, besar kemungkinan (penerimaan fasilitas) ada kaitannya dengan jabatan saksi (Jhonny) yang kita periksa hari ini," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung RI, Kuntadi, Rabu (15/3/2023).

Alex diketahui telah mengembalikan uang senilai Rp534 juta ke penyidik Direktorat Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung RI. Uang tersebut diakuinya berkaitan dengan sejumlah fasilitas BAKTI Kominfo yang pernah diterima.



Pemeriksaan kedua yang dilakukan terhadap Jhonny pada hari ini salah satunya untuk mendalami terkait peranannya di balik adanya penerimaan fasilitas BAKTI Kominfo kepada adiknya tersebut.

Kuntadi menyebut pemeriksaan terhadap Jhonny berlangsung selama enam jam. Ada 26 pertanyaan yang dilayangkan penyidik kepada Sekretaris Jenderal Partai NasDem tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan, kami anggap cukup dan selanjutnya kami akan melakukan gelar perkara dalam waktu yang secepat-cepatnya," ungkapnya.


Status Hukum Jhonny Plate Segera Diumumkan

Jhonny menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan gelar perkara. Hal ini dilakukan untuk menentukan status hukum Jhonny dan pihak terkait lainnya termasuk Alex dalam kasus dugaan korupsi tersebut.

"Tentunya gelar perkara untuk perkara keseluruhan. Tapi tentunya sekaligus di dalamnya, termasuk juga terkait poisisi JP (Jhonny Plate)," ujarnya.

Kejaksaan Agung RI telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus ini. Kelimanya, yakni Anang Achmad Latif selaku Direktur Utama BAKTI Kominfo, Galubang Menak selaku Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, Yohan Suryanto selaku Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia Tahun 2020, Mukti Ali selaku Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment, dan Irwan Hermawan selaku Komisaris PT Solitech Media Sinergy dikutip dari suara.com