Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto/Kemendag RI
(Foto: Kemendag RI)
RIAU ONLINE - Mantan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto, kini memilih berlabuh ke Partai Amanat Nasional (PAN). Politikus Hanura, Inas Nasrullah Zubir, menyebut bahwa keputusan itu harus dihormati karena Wiranto memiliki hak untuk memilih.
"Bergabungnya Pak Wiranto ke Partai Amanat Nasional (PAN) adalah pilihan dan keputusan yang harus dihormati oleh siapa pun, karena konstitusi kita mengatur hak-hak warga negara Indonesia dalam menentukan pilihan politiknya," ujar Inas, dikutip dari Suara.com, Jumat, 17 Februari 2023.
Bukan sekedar tokoh politik, menurutnya, Wiranto memiliki jam terbang yang tinggi di pemerintahan Indonesia.
Wiranto yang kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu awalnya merupakan sosok abdi negara, bahkan hingga menjabat Panglima TNI pada 1999. Setahun sebelumnya, tepatnya 1998, Wiranto mulai memperlias karirnya di bidang politik. Kala itu ia dipercaya menjabat Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhan).
Di era reformasi, Wiranto kembali menjabat sebagai Menhan. Setelahnya, Wiranto disebut sempat mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatannya itu kepada Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Pada 1998 itu pula Wiranto aktif sebagai anggota Dewan Pembina Parta Golar. Di periode 2006-2019, Wiranto pun menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Hanura.Pada 2016, Wiranto dipercaya menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan untuk posisi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).
Wiranto yang menjabat Menkopolhukam, sempat menjadi korban penusukan di Labuan, Banten, pada Kamis, 10 Oktober 2019. Akibatnya, Wiranto harus menjalani operasi karena luka di perut kanannya. Sedangkan pelaku, Abu Rara, divonis 12 tahun penjara.
Pada Pilpres 2004, Wiranto juga pernah mencari peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai calon presiden didampingi Salahuddin Wahid. Tapi, langkah pasangan ini berhenti di putaran pertama.
Pada 2009, Wiranto kembali gagal dalam pilpres. Namun, kala itu ia mendaftarkan diri sebagai wakil Jusuf Kalla. Selang lima tahun, Wiranto kembali maju ke pilpres bersama Hary Tanoesoedibjo.
Sayangnya, rencana itu tak bisa berlanjut lantaran perolehan suara Partai Hanura pada Pemilu 2014 itu terhitung sedikit. Di era Jokowi dan Ma'ruf, Wiranto dipercaya menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dengan masa jabatan sampai 2024.
Bersama delapan orang lainnya, Presiden Jokowi melantik Wiranto Wantimpres pada Jumat, 13 Februari 2019, di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Kekinian, setelah lama berkarier bersama Partai Hanura, Wiranto pindah haluan ke PAN. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa partainya akan kedatangan kader baru, yakni mantan ketua umum partai politik. Rupanya sosok itu adalah Wiranto.