(istimewa)
Selasa, 14 Februari 2023 19:39 WIB
Editor: Joseph Ginting
(istimewa)
RIAU ONLINE, PAPUA-Pemerintah akhirnya mengakui bahwa pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan kalau pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin melakukan penyelamatan terhadap Philip.
"Sampai hari ini masih terjadi penyanderaan oleh sekelompok orang KKB di Papua, yang masih menyandera Kapten Pilot Philip Mark Mehrtens yang belum dilepas," kata Mahfud melalui rekaman video, Selasa (14/2/2023).
Mahfud menjelaskan kalau pemerintah akan melakukan penyelamatan dengan menggunakan pendekatan persuasif terhadap pasukan TPNPB-OPM. Cara itu dipilih pemerintah demi mengutamakan keselamatan Philip sebagai korban sandera.
Sementara itu, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut juga mengatakan kalau pemerintah Indonesia akan terus berkomunikasi dengan pemerintah Selandia Baru terkait pembebasan anak buah Susi Pudjiastuti itu.
Baca Juga
"Pemerintah RI terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Selandia Baru untuk memantau dan mengakselerasi penanganan pembebasan sandera Philip Mark Merthens," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud juga menegaskan kalau penyanderaan warga sipil itu tidak dapat diterima mau apapun alasannya. Meskipun mengupayakan pendekatan persuasif, namun pemerintah tidak menutupi upaya lain dalam proses pembebasan Philip dari penyanderaan.
"Oleh sebab itu upaya persuasif menjadi pedoman utama demi keselamatan sandera, tetapi pemerintah tidak menutup upaya lain," tuturnya.
Sebelumnya, Philip membawa pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dengan rute Timika-Paro-Timika pada Selasa (7/2/2023). Ia membawa lima penumpang termasuk seorang bayi.
Pada pukul 06.35 WIT, pihak Susi Air dan pesawat yang dibawa Philip sempat hilang kontak. Tidak lama dari itu, diketahui pesawat Susi Air dibakar oleh TPNPB-OPM.
Bukan hanya dibakar, mereka juga menculik Philip sebagai tawanan politik.
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengungkapkan kalau TPNPB-OPM bakal mengeksekusi pilot apabila negosiasi dengan pemerintah gagal dilakukan.
"Kami tidak akan pernah kasih lepas pilot. (Pilot) masih hidup dan dia akan buat negoisasi dengan Jakarta, jika Jakarta kepala batu, maka pilot akan dieksekusi," terangnya dikutip dari suara.com