RIAU ONLINE - Seorang wanita melakukan tindakan tak senonoh kepada 11 orang anak di bawah umur. Wanita berinisial NY itu mencabuli 9 bocah laki-laki dan 2 perempuan di kediamannya, di Rawasari, Kota Jambi.
Kelakuan wanita berusia 25 tahun itu terbongkar usai korban dan orang tuanya melapor ke Polda Jambi.
Aksi pencabulan yang dilakukan mama muda itu berawal saat dirinya berpura-pura mengaku kepada salah satu orang tua korban, bahwa korban telah memperkosa pelaku. Pelaku mengaku dibekap dan dipegang-pegang.
"Namun setelah ditanya ke anaknya, itu (pengakuan pelaku) tidak ada," ujar salah seorang orang tua korban, dikutip dari Suara.com, Minggu, 5 Februari 2023.
NY melakukan pencabulan dengan membuka rental PS di tempat tinggalnya. Rental PS itu dibuka bersama suaminya.
NY melancarkan aksinya ketika anak-anak ramai bermain di rental PS. Menurut salah satu orang tua korban, NY menyuruh korban untuk menonton film dewasa.
Korban laki-laki, ditarik dan dipaksa masuk kamar lalu dikunci. Korban lalu dipaksa memegang alat vital pelaku, jika menolak akan dilarang keluar.
Sedangkan korban perempuan, setelah disuruh menonton film dewasa juga akan disuruh untuk melihat langsung adegan hubungan intim pelaku dengan suaminya. Namun itu tanpa sepengetahuan suaminya, dengan membuka pintu agar korban bisa mengintip aksi bejat pelaku.
Polda Jambi telah menahan dan menetapkan NY sebagai tersangka pencabulan. Penetapakan tersangka dilakukan setelah penyidik memeriksa saksi dan gelar perkara.
"Masih 11 anak yang masih diambil keterangannya yang juga didampingi oleh orang tuanya," ujar Direskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta, Sabtu, 4 Februari 2023.
Kata Andri, tercatat 11 orang anak yang menjadi korban sampai gelar perkara. Menurutnya, masih ada kemungkinan korban akan bertambah berdasarkan keterangan orang tua korban yang menyatakan adanya korban lain.
Sementara itu, Kepala UPTD PPA Provinsi Jambi, Asi Noprini, mengatakan ada paksaan yang dilakukan NY jika korbannya tak mau mengikuti keinginannya.
"Kan mereka (korban) main PS kalau nggak bayar diancam terus kalau melakukannya ditutup pintu dan dipaksa," kata dia.
Menurutnya, ke-11 anak yang sudah dimintai keterangan tidak mungkin berbohong.
"Saya tidak yakin kalau anak itu berbohong dan merangkai katanya. Saya nilai jujur kami dari PPA akan mendampingi," katanya.