RIAU ONLINE - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep mengutarakan ketertarikannya untuk terjun ke dunia politik di depan Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan Kaesang sontak membuat ayah dan kakak sulungnya itu terkejut.
"Aku yo kaget tenan ora. Bapak yo kaget," kata Gibran, dikutip dari Suara.com, Kamis, 26 Januari 2023.
Ucapan Kaesang juga membuat khalayak tercengang. Pasalnya, dalam beberapa kesempatan Kaesang pernah mengungkap ketidaktertarikannya untuk mengikuti jejak ayah dan kakak sulungnya terjun ke dunia politik.
Semisal di depan Deddy Corbuzier, Kaesang mengaku hanya senang menikmati dinamika dunia politik. Ia pun tidak percaya diri dengan kemampuannya untuk menjadi seorang politikus.
"Kalau saya ikut ke politik, siapa yang mau milih? Nggak ada yang mau milih orang kayak saya," ucap Kaesang saat menjadi bintang tamu pada Podcast Deddy Corbuzier, Selasa, 21 September 2021.
Kaesang bahkan lebih memilih menjadi pengusaha karana banyak 'duit' ketimbang menjadi kepala daerah seperti sang kakak, Gibran yang kini menjabat Wali Kota Surakarta.
Pilihannya itu tentunya sesuai dengan keseriusannya dalam menjalankan bisnis. Terhitung ada 13 bisnis yang hingga kini dijalankan Kaesang.
Kaesang dengan usahanya yang bejibun berani meledek Gibran lantaran gaji yang diterima seorang kepala daerah kecil. Hal itu juga menjadi alasan Kaesang ogah mengikuti jejak sang kakak.
"Saya lihat, nih, Mas Gibran gaji wali kota berapa, saya jawab kasihan. Sudah gajinya segitu, kena Covid-19 lagi. Itu kan harus bertanggungjawab sama ratusan ribu warga," ujar Kaesang.
Kini, Kaesang seakan menelan mentah-mentah ucapannya tersebut ketika nuraninya berkata lain. Selang dua tahun, ia justru ingin terjun ke dunia politik.
Jika ucapan Kaesang itu diikuti dengan keseriusan, maka dinasti politik keluarga Jokowi bakal segera terbangun dengan sempurna.
Seperti Kaesang, Gibran dulunya juga mengaku ogah masuk ke dunia politik. Gibran memilih menjadi pebisnis ketimbang mengikuti jejak sang ayah. Tapi, tepat pada 23 September 209, Gibran mantap mendaftarkan diri sebagai kader PDIP.
Jalannya mulus bak jalan tol, Gibran langsung direkomendasikan oleh PDIP untuk menjadi calon Wali Kota Surakarta pada Pilkada 2020. Kala itu, Girabn mendaftar bersama calon wakil wali kota, Teguh Prakosa.
Kemenangan Gibran di Pilkada Surakarta 2020 bukan menjadi kejutan. Sosok Jokowi tidak bisa dilepaskan dari bayang-bayang kemenangan Gibran.
Untuk Jokowi, berjaya di tanah kelahiran mungkin bukan sesuatu yang mengherankan. Namun kekuatannya membuktikan bahwa dirinya mampu menguasai Kota Medan lewat menantunya, Bobby Nasution.
Suami dari putri Jokowi, Kahiyang Ayu itu, maju menjadi calon Wali Kota Medan 2020. Bobby melangkah menjadi calon kepala daerah di tahun yang sama dengan Gibran di Surakarta.
Hasilnya pun sama. Bobby yang berpasangan dengan Aulia Rachman meraih sebanyak 393.327 suara. Sedangkan lawannya, Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi meraih 342.580 suara.
Gibran dan Bobby mampu menjadi kepala daerah saat Jokowi tengah menjalani tugasnya sebagai pemimpin negara di periode kedua.
Analis politik sekaligus CEO and Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai Jokowi betul-betul memanfaatkan jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia. 'Mumpung' jadi presiden, Pangi menganggap Jokowi bakal lebih mudah untuk membangun dinasti politik.
"Berbeda nanti hasilnya kalau tidak lagi menjadi orang RI 1, belum tentu semulus sekarang memenangkan dinasti politiknya menjadi kepala daerah," kata Pangi.
Pangi mulanya menaruh hormat kepada Jokowi. Namun, sirna ketika Jokowi tak melarang Gibran serta menantunya terjun ke dunia politik.
Bahkan menurutnya, langkah yang diambil Jokowi lebih parah ketimbang nepotisme di era Presiden kedua Soeharto. Menurutnya, anak-anak Soeharto hanya memanfaatkan kekuasaan ayahnya untuk berbisnis.
"Kalau sekarang parahnya, bisnis, iya, kekuasaan, iya. Keduanya disabet habis," ucapnya.