Kondisi rumah kontrakan di Desa Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi yang menjadi salah satu TKP pembunuhan berantai Wowon dkk pada malam hari, Jumat (20/1/2023).
(Suara.com/Danan Arya)
RIAU ONLINE - Publik terhenyak setelah terungkapnya kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Cs. Pria bernama lengkap Wowon Erawan alias Aki itu tega menghabisi keluarganya, termasuk tiga orang istri, anak yang masih balita, mertua hingga dua korban yang diketahui sebagai TKI.
Hingga kini, polisi masih menyimpulkan total korban dari kebengisin Wowon cs ada 9 orang tewas. Kendati begitu, tak menutup kemungkinan korban bisa bertambah, mengingat masih banyak misteri di kasus ini yang belum terungkap.
8 dari 9 korban tewas di antaranya disebut dieksekusi oleh pelaku lain, yakni Solihin atau Duloh. Sementara satu pelaku lain, Dede Solehudin, disebut berperan sebagai penampung uang yang diduga dari para TKI serta pelaku yang menggali lubang sebagai kuburan bagi para korban.
Kesembilan korban tersebut di antaranya di Bekasi, Ai Maimunah (istri Wowon), Ridwan Abdul Muiz (20); dan Muhammad Riswandi (16) anak Ai Maimunah dari mantan suaminya Didin, ketiga meninggal.
Untuk korban meninggal di Cianjur di antarnya, Noneng (mertua dari Aki), Wiwin (istri pertama Aki), Halimah (Istri Kedua Aki), Bayu (anak Aki dari Ai Maimunah).
Kemudian untuk Farida yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW) meninggal di Cianjur. Sementara korban TKW satunya lagi, Siti yang tewas dibunuh di Surabaya.
Fakta mencengangkan pun terkuak dari kasus pembunuhan berantai yang terbongkar usai peristiwa lima orang diduga keracunan di Bekasi, ternyata sengaja diracun oleh Wowon cs.
Satu di antara fakta terkini yang diungkap polisi, yakni keberadaan Dede Solehudin, satu dari tiga tersangka yang ternyata sempat ikut menenggak racun bersama empat korban lain di rumah Bantargebang, Kota Bekasi. Rupanya, ia sengaja menenggak racun untuk menghilangkan motif pembunuhan.
"Kalau alasannya kan untuk menghilangkan jejak, seakan-akan dia itu untuk menghilangkan jejak lah supaya nggak ketahuan bahwa dia (Dede Solehudin) ikut meracun," kata Kasubdit Jatanras Ditrekrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga, dikutip dari Suara.com, Senin, 23 Januari 2023.
Fakta lainnya, Wowon dan Duloh menargetkan korban lain, yakni tetangga mereka di Cianjur, Ujang Zaenal. Berungtung, Ujang selamat meski harus menjalani perawatan di rumah sakit selama empat hari.
Mirisnya, aksi percobaan pembunuhan terhadap Ujang dilakukan Wowon dan Duloh tak lama setelah mereka meracuni lima orang di Bekasi.
"Pasca kejadian pembunuhan Bekasi. Atas keterangan kedua tersangka dan dikonfirmasi dengan keterangan korban, bahwa tersangka atas nama Solihin melakukan percobaan pembunuhan terhadap tetangga tersangka, Ujang Zaenal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 22 Januari 2023.
Trunoyudo menjelaskan modus percobaan pembunuhan itu dengan memasukkan dua bungkus racun ke dalam 1 sachet kopi sisa dari TKP Bekasi.
"Dan diletakkan pagar depan rumah Ujang. Dan ternyata, sachet kopi tersebut memang diseduh dan di minum oleh korban Ujang Zaenal," ujar dia.
Trunoyudo mengungkap alasan Wowon cs berniat menghabisi tetangganya. Kepada penyidik, mereka mengaku untuk membuang sial.
Pemberitaan terkait kasus pembunuhan yang dilakukan Wowon cs juga menghebohkan masyarakat dan media lokal di Cianjur. Sejumlah cerita horor disampaikan warga di sekitar rumah Wowon dan Duloh yang menjadi TKP pembunuhan itu.
Warga Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur mengaku sempat mendengar suara tangisan sebelum terkuaknya kasus pembunuhan berantai oleh Wowon cs.
Hal ini diungkap oleh warga bernama Ajay Saepudin yang juga ketua RT setempat. Ajay mengaku sempat mendengar suara tangisan orang di sekitar lokasi pembunuhan. Namun, setelah diperiksa tak ada siapa-siapa.
Selain itu, kondisi Kampung Babakan Mande setelah kasus pembunuhan oleh Wowon cs kini terasa sepi, tak seperti biasanya. Terlebih saat malam telah larut.