Pembunuhan Berantai di Balik Kasus Tewasnya Keluarga Keracunan di Bekasi

Ilustrasi-pembunuhan.jpg
(Net)

RIAU ONLINE - Kasus keracunan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi, yang menewaskan tiga orang memasuki babak baru. Ai Maemunah (40); dan dua anaknya dari suami pertama, M. Ridwan Abdul Muiz (18) dan M. Ruswandi (15) tewas dalam kasus ini.

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menemukan fakta bahwa keluarga ini sengaja diracun oleh tiga orang pelaku, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Dullah, dan Solehudin.

Wowon, suami kedua Ai, tega meracuni anggota keluarganya karena kejahatannya terendus. Wowon dan kedua rekannya, sebelumnya sudah menghabisi nyawa beberapa orang, termasuk empat orang yang dikubur di Cianjur dan satu orang dibuang ke luat.

"Ternyata korban meninggal dunia di Bekasi ini dibunuh karena para tersangka diketahui melakukan tindak pidana lain," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, dikutip dari kumparan, Jumat, 20 Januari 2023.

Wowon dan rekan-rekannya menjalankan aksinya dengan modus bisa membuat korban menjadi kaya mendadak lewat kekuatan supranatural. Namun, belum jelas detil praktik supranatural yang dijalankan pelaku untuk menggaet para korban.

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau yang namanya serial killer dengan motif janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural agar sukses atau kaya," jelas Fadil.

Polisi memastikan, para korban di Bekasi meninggal bukan cuma karena racun pestisida yang dimasukkan pelaku ke minuman kopi. Pelaku juga mencekik leher para korban.

"Selain diracun, korban-korban ini dicekik lehernya agar cepat meninggal dunia," terang Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi dalam jumpa pers, Kamis, 19 Januari 2023.

Total hingga saat ini ada 9 orang orang menjadi korban pembunuhan yang dilakukan Wowon Cs. Dari hasil pengembangan, ternyata sebelumnya para pelaku juga sudah beberapa kali melakukan aksi pembunuhan serupa.



Menurut catatan polisi, hingga saat ini ada 9 orang yang menjadi korban pembunuhan para pelaku. Korban-korban mereka tersebar di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.

Dalam penyelidikan polisi pembunuhan itu bukanlah yang pertama. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan pelaku pernah membunuh dengan modus yang sama.

"Hasil penyelidikan scientific ada potensi para pelaku sudah pernah melakukan kejahatan sebelumnya dengan modus operandi pembunuhan yang sama," kata Fadil saat konferensi pers di Polda Metro Jaya

Pembunuhan satu keluarga di Bekasi juga didasari pembunuhan sebelumnya. Satu keluarga itu diracun hingga tewas oleh pelaku karena mengetahui mereka pernah membunuh.

"Itu mengapa ketiga korban dihilangkan nyawanya ternyata mereka mengetahui para tersangka melakukan pembunuhan lain," kata Fadil.

"Ada potensi kejahatannya terbuka," tambah Fadil terkait alasan para korban dibunuh.

Polisi pun melakukan pengembangan kasus ini hingga ke Cianjur. Di sana, polisi menemukan kerangka manusia yang dikubur di rumah milik Wowon alias Deden dan rumah Solihin alias Ihin.

Fadil mengatakan, kerangka manusia itu ada yang meninggal sejak 2 tahun lalu hingga yang terbaru 2 bulan.

Sementara Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menyebut, terdapat korban mantan TKW dan punya hubungan kerabat dekat dengan Wowon.

TKW yang dibunuh sebanyak 2 orang. Kepada korban, Wowon menjanjikan bisa cepat kaya lewat cara supranatural atau penggandaan uang. Setelah uang dikirim, Wowon membunuh korban.

"Korban sebagian besar keluarga tersangka. Ada mertua, anak, isteri dan sementara 2 TKW yang kirim uang ke tersangka," kata Fadil.

Polisi belum mengungkap identitas 8 korban lainnya.