RIAU ONLINE, JAKARTA-Ferry Irawan dilaporkan sang istri karena KDRT Minggu (8/1/2023) ke Polres Kediri. Di samping beredarnya kabar KDRT tersebut, ucapan Venna Melinda rupanya kembali viral. Dalam video di kanal Youtube Orami Entertainment 6 bulan lalu, ibunda Verrel Bramasta ini mengungkapkan kalau suaminya itu sering meminta jatah untuk berhubungan seksual.
Bahkan, di usianya yang tak lagi muda, Venna Melinda menuturkan, Ferry Irawan justru sangat aktif dalam hal seksual.
"Sampai detik ini itu bisa sehari dua kali, bisa setiap hari. Itu aku surprise banget wow. Karena aku pikir aku udah usia 50 dan waktu pernikahan pertama itu aku nggak begini vitalitasnya untuk ngeladenin dia," ujar Venna Melinda.
Tidak hanya itu, Venna Melinda juga mengaku, kalau Ferry Irawan tidak dilayani itu akan memicu amarahnya. Bahkan, suaminya itu bisa ngamuk dan menjadi bete.
"Lucunya, kalau aku nggak ready gitu ya. Misalnya nunda, karena lagi ini itu. Dia ngamuknya, bener-bener ngamuk sejadi-jadinya itu, yang betean," sambungnya.
Berbicara mengenai hubungan seksual memang bukanlah hal mudah. Terkadang salah satu pihak sedang dalam kondisi yang tidak mendukung sehingga menolak untuk berhubungan seksual. Di sisi lainnya, ketika ditolak pasangan memang bisa menjadi marah dan juga memicu masalah di antara hubungan keduanya.
Oleh sebab itu, menurut Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, M.Psi., diskusi mengenai hubungan seksual dalam rumah tangga adalah hal penting. Hal ini akan membuat kebutuhan kedua belah pihak dapat terpenuhi dengan baik.
“Berdiskusi mengenai kehidupan seksual di dalam rumah tangga sangatlah penting untuk dapat menyelaraskan ekspektasi dan kebutuhan dari kedua belah pihak, untuk kemudian membuat kesepakatan yang sama-sama nyaman untuk kedua belah pihak,” jelas Veronica.
Veronica menjelaskan, ketika tidak adanya diskusi ini akan mudah memicu masalah. Akibatnya, pasangan bisa menjadi salah paham yang berdampak buruk pada hubungan ke depannya. Alasan pentingnya diskusi lainnya yaitu karena bisa memberikan rasa nyaman dan mengerti satu sama lain.
“Tanpa adanya diskusi maka bisa terjadi perselisihan atau percekcokan akibat kesenjangan antara ekspektasi dengan kenyataan ataupun kesalahpahaman akibat miskomunikasi. Selain itu diskusi dapat membawa pada pengenalan pasangan satu sama lain dengan lebih dekat dan mencapai pada solusi yang sama-sama enak dan nyaman untuk kedua belah pihak,” jelas Veronica.
Ketika kondisinya pasangan menolak, pihak satunya lagi juga harus bisa menghargai perasaan satu sama lain. Bisa juga diskusi untuk menemukan kenyamanan di antara keduanya dikutip dari suara.com
“Pasangan harus bisa saling menghargai hak kehendak dan perasaan satu sama lain, dan mencari solusi yang nyaman untuk bersama,” pungkasnya.