RIAU ONLINE, JAKARTA-Presiden Jokowi terang-terangan mendukung sosok eks Menteri Sekretaris Negara Indonesia (Mensesneng) sekaligus Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Jokowi sontak meminta PBB untuk menyiapkan Yusril agar dapat memenuhi syarat presidential threshold 20 persen.
"Saya mendukung lho, kalau prof Yusril di 2024 nanti dicalonkan jadi presiden atau wakil presiden," kata Jokowi di Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang di Pulo Gadung, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Berkat dukungan terang-terangan oleh Jokowi, nama Yusril kembali mencuat di tengah permukaan publik. Publik kini mulai menggali soal profil dan rekam jejak karier Yusril sebagai seorang pejabat negara.
Politisi kelahiran Belitung, ternyata punya darah bangsawan
Pria yang bernama lengkap Yustril Ihza Mahendra tersebut lahir pada 5 Februari 1956 di Manggar, Belitung Timur, Bangka Belitung.
Yusril ternyata memiliki darah biru yang diturunkan dari Kakek buyutnya, Tengku Haji Mohammad Thaib yang merupakan merupakan seorang bangsawan Kesultanan Johor.
Yusril sempat menikah dengan Kessy Sukaesih pada 1983 silam namun bercerai pada tahun 2005. Ia kemudian menikahi Rika Tolentino Kato.
Selain sebagai seorang politisi dan pejabat negara, Yusril juga merupakan seorang ahli hukum tatanegara sekaligus seorang akademisi.
Perjalanan pendidikan Yusril Mahendra
Yusril merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jurusan Hukum Tata Negara.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2nya di akultas Sastra (kini Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) Universitas Indonesia Jurusan Filsafat.
Tak cukup berhenti di jenjang S2, Yusril lanjut ke S3 ke luar negeri di University of the Punjab di Lahore, Pakistan
Ia juga memperoleh gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik dari Universiti Sains Malaysia di Penang, Malaysia.
Rekam jejak karier: Ahli tata negara hingga jadi Mensesneg
Yusril terjun ke dunia akademisi dengan menjadi Asisten Dosen dari Prof Osman Raliby dan Prof Dr Ismail Suny. Ia mengampu banyak mata kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia yakni Studia Islamica, Hukum Tata Negara, Perbandingan Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum.
Berkat ketekunannya sebagai asisten dosen, Yusril akhirnya menjadi dosen tetap UI dan dikukuhkan sebagai Guru Besar (Profesor) Hukum Tata Negara pada tahun 1998.
Tak hanya 'kuliah pulang kuliah', Yusril aktif berorganisasi di kampus dengan menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Organisasi tersebut mengantarkan Yusril hingga akhirnya menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang yang pertama sebagai salah seorang pendiri.
Yusril juga sempat dipanggil mengabdi negara sebagai Menteri Sekretaris Negara Indonesia periode 2004–2007 dikutip dari suara.com