RIAU ONLINE, SUMBAR - Sebanyak 164 orang pendaki Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) oleh Basarnas Padang. Pasalnya, terjadi peningkatan vulkanologi Gunung Marapi.
Evakuasi para pendaki dilakukan bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Marapi. Jalur pendakian juga telah ditutup pasca erupsi.
"Seluruh pendaki yang berjumlah 164 orang sudah turun dengan selamat dan telah kembali ke keluarganya masing-masing," kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, dikutip dari kumparan, Senin, 9 Januari 2023.
Abdul mengatakan tidak ada kendala selama proses evakuasi para pendaki dilakukan. Timnya juga dibantu masyarakat di sekitar kaki Gunung Marapi.
"Tapi cuaca sedikit berkabut dan hujan. Imbauan dari kami untuk penggiat pendaki Gunung Marapi karena masih erupsi agar tidak melakukan aktivitas pendakian," jelasnya.
Gunung Marapi mengalami erupsi pertama kali pada Sabtu, 7 Januari 2023. Pos Pengamatan Gunungapi Marapi mencatat sampai pagi ini, telah terjadi sebanyak 57 kali erupsi.
Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, Teguh Purnomo, menyebut tinggi kolom abu saat erupsi Gunung Marapi teramati kurang lebih 250 meter di atas puncak sekitar pukul 06.34 WIB.
"Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara," ujar Teguh.
Ia menyebutkan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3.2 mm dan durasi kurang lebih satu menit satu detik. Saat ini Gunung Marapi masih berada pada status level II atau waspada.
"Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak," pungkasnya.