Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Mutilasi Angela

Angela-korban-mutilasi.jpg
(Instagram @shineatie via kumparan)

RIAU ONLINE - M Ecky Listiyanto (34) telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan dan mutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih (54).

Terungkapnya kasus ini berawal dari sang istri pelaku yang melaporkan suaminya hilang pada Desember 2022. Polisi lantas menemukan pelaku di kamar kontrakan di Tambun, Bekasi. Ketika itu ditemukan pula boks kontainer yang ternyata berisi jasad wanita yang sudah dimutilasi.

Dilansir dari kumparan, Minggu, 8 Januari 2023, kamar kontrakan tersebut telah digaris polisi.

Tak ada aktivitas warga di sekitar kontrakan maupun penghuni kamar lainnya. Hanya ada beberapa sandal yang ditinggal pemiliknya.

Kamar kontrakan Ecky ada di sudut dan dekat dengan jalan. Pada pintu kamar tertulis angka enam.

Tak tercium bau amis. Padahal, potongan jenazah Angela disimpan di kamar itu selama lebih dari setahun.

Tetangga mengaku tak pernah curiga pada pria berusia 34 tahun itu. Fajar Agung (23), salah satu tetangga, bahkan menyebut tak ada bau mencurigakan dari dalam kamar kontrakan Ecky.

"Enggak ada bau aneh. Orang saya masukin mobil, kan, mobil saya agak susah di sini masuknya, maju mundur, enggak ada bau aneh," kata Fajar.

Saat dibuka dan digeledah polisi, sempat tercium bau kimia dan kopi. Sementara bau busuk tercium saat boks kontainer tempat potongan tubuh Angela dibawa keluar polisi.

"[Saya] enggak sempat masuk, itu baunya aneh. Baunya kayak kimia dan bau kopi. Enggak ada sama sekali bau busuk, ya, bau busuknya itu pas baknya [boks] itu dibuka sama polisi, bak itu dibawa keluar tambah bau," ungkapnya.

Fajar mengaku kaget. Ia tak menyangka bahwa Ecky adalah tetangga sebelah kamarnya seorang pelaku mutilasi dan menyimpan jasad korban di sana. Terlebih lagi, ia baru tinggal di sebelah kamar Ecky dua hari sebelum kontrakan digerebek warga.

"Sebelum kejadian penggerebekan itu enggak pernah lihat. Lihat pas penggerebekan itu, baru lihat bareng warga ternyata ini orangnya," tuturnya.

"Ya, enggak nyangka, sih, orang mukanya enggak meyakinkan," lanjutnya.



Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Tomy Tohar Haryono, mengatakan awalnya Ecky panik setelah tahu Angela tak lagi bernyawa.

"Alasan dimutilasi karena pelaku panik takut aksinya terbongkar," kata Tomy.

Ecky sempat berpikir untuk menyimpan jasad Angela dalam sebuah boks kontainer miliknya. Namun, boks kontainer itu tak cukup besar untuk menampung tubuh Angela.

Ecky lalu berpikir untuk memotong jasad Angela. Ia pun memutilasi jasad Angela dengan gergaji listrik yang dibelinya.

"Awalnya pelaku mencoba memasukkan jasad korban ke dalam boks kontainer. Namun karena kontainer tidak cukup untuk dimasukkan jasad korban, akhirnya pelaku membeli gergaji listrik untuk memutilasi jasad korban," ungkapnya.

Ecky memutuskan memutilasi jasad Angela juga karena bingung mau dikubur atau dibuang kemana jasad korban.

"Karena takut ketahuan oleh warga, selain itu pelaku bingung mau dikubur dan buang ke mana jasad korban," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy Marasabessy.

Ecky dan Angela sudah saling mengenal sejak 2018. Perkenalan mereka berawal dari forum berkebun Kaskus. Keduanya pun bertemu di Kuningan City Mal untuk membahas kebun hidroponik.

Pertemuan itu berlanjut hingga 2019. Ecky bahkan sempat membeli apartemen milik Angela dan serah terima kunci dilakukan meski belum ada balik nama.

Pada Juli 2019, Angela dilaporkan hilang. Mei 2020, pelaku sempat menghubungi korban untuk mengurus balik nama ke notaris dan masuk persidangan pada Mei 2021.

Komunikasi keduanya kembali terjadi pada Juli 2021. Angela ternyata selama ini bersembunyi di Apartemen Kalibata City. Lewat pertemuan itu pula, Ecky dan Angela terlibat hubungan suami-istri dan membangun hubungan spesial.

Kemudian pada November 2021, korban mendesak pelaku untuk menikahinya. Tapi Ecky menolak, karena sudah beristri.

Korban yang marah lantas mengancam Ecky akan membongkar hubungan mereka. Ecky yang naik pitam mencekik Angela hingga tewas.

"Kemudian jam 11 terjadi cekcok, pelaku emosi mencekik leher, korban tak bernyawa," ungkap Kompol Tomy.

Ecky yang panik melihat Angela sudah tak bernyawa kemudian menyembunyikan jasad korban dan menaburkan kopi untuk mengurangi bau busuk. Ia pun kembali ke kosan tiga hari kemudian, lalu memasukkan jasad Angela ke dalam boks.

"Akhirnya dibeli plastik dan gergaji, habis itu dimutilasi. Ditaruh di kontainer," beber Tomy.

Belakangan terungkap pula, Ecky ternyata kerap berkencan dengan banyak wanita meski telah memiliki istri.

"Jadi si laki-laki itu punya kebiasaan berpacaran [dengan] orang lain walau sudah beristri. Si cewek sudah bersuami dia enggak bermasalah. Punya pacar banyak," ungkapnya.

Buktinya, ketika Ecky ditangkap, ia sedang bersama seorang wanita. Namun, wanita itu hanya teman kencan dan tak ada kaitannya dengan pembunuhan Angela.

"Itu kenalan," ujarnya.

Ecky biasa mendapatkan teman kencan melalui aplikasi kencan daring. Dari sana, dia banyak berkenalan dengan sejumlah wanita dan mengajaknya berkencan.