RIAU ONLINE - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ditinggalkan satu per satu pentolannya. Baru-baru ini Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar hengkang dari partai tersebut.
Michael menilai partai berlambang tangan menggenggam mawar itu sudah berubah dari awal pembentukannya. Hal ini membuatnya memilih untuk keluar dari PSI.
Namun, Michael tidak merinci kondisi PSI saat ini dibanding pada awal berdiri. Ia menyatakan bahwa perjuangan politik miliknya dapat dilanjutkan PSI.
“Seiring berjalannya waktu, partai yang saya bayangkan dan cita-citakan, yang saya ketahui di awal, sudah jauh berubah sekarang. Sudah saatnya saya pamit dan undur diri dari PSI,” ujar Michael kepada wartawan, dikutip dari Suara.com, Selasa, 6 Desember 2022.
Michael bahkan berterimakasih kepada para anggota PSI lain yang selama ini berjuang bersamanya. Ia mengaku sudha bergabung dengan PSI sejak 2015.
“Pernah juga menjadi pengurus dari tingkat kota hingga DPP. Banyak hal yang sudah saya lakukan bersama rekan-rekan di PSI. Namun dengan berat hati, sudah saatnya saya mengundurkan dari dari partai yang saya cintai ini,” kata Michael.
Michael menjabat sebagai Ketua PSI di Jakarta sejak 2017 hingga 2022. Michael sebelumnya juga menjabat Ketua PSI di Kota Jakarta Pusat pada 2015-2017 dan mengurus DPP PSI pada 2021-2022.
Selepas Michael mundur, posisi yang ditinggalkannya kemudian diduduki oleh Grace Natalie yang pernah menjabat Ketua Umum PSI dan kini menjabat Wakil Ketua Dewan Pembinaan PSI. Grace menggantikan Michael sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPW PSI DKI Jakarta.
Sekjen PSI Dea Tunggaesti mengatakan penunjukan Grace dilakukan setelah Michael Victor Sianipar menyatakan mundur sebagai Ketua DPW PSI DKI. Karena berstatus Plt, Grace akan memimpin PSI DKI sampai ada Ketua definitif.
"Sebagai pengganti, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Sis Grace Natalie, akan menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPW PSI DKI Jakarta," ujar Dea, Senin, 5 Desember 2022.
Dea menyebut pihaknya telah menerima surat pengunduran diri Michael dari posisi Ketua DPW PSI DKI Jakarta. Ia menyatakan menerima kemauan Michael dan berharap masih bisa menjalin hubungan baik.
Tak hanya Michael, dua bulan sebelumnya pentolan PSI lainnya juga memilih mundur. Yakni, Surya Tjandra. Surya mengumumkan keputusannya itu saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di kantor Total Politik pada 23 Oktober 2022 lalu.
Saat menjadi pentolan PSI, Surya sempat ditunjuk Presiden Jokowi untuk menduduki jabatan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional hingga Juni 2022.
Setelah lengser dari jabatan wakil menteri dan masih menjadi kader PSI, Surya justru terang-terangan akan mendukung Anies Baswedan maju Pilpres 2024.
Keputusan itu jelas bertolak belakang dengan keputusan PSI yang selama ini 'ogah' mendukung Anies, bahkan menjadi opisisi saat mantan Menteri Pendidikan itu masih duduk sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, ada pula Tsamara Amany. Ia bahkan sudah akrab dan dikenal sebagai pentolan PSI paling populer.
Saat Pileg 2019, Tsamara yang maju sebagai calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jakarta II berhasil meraih 140.557 suara. Namun, Tsamara tidak lolos ke Senayan karena perolehan suara nasional PSI di bawah ambang batas parlemen.
Tsamara Amany mengumumkan keputusannya keluar dari PSI pada 18 April 2022. Ketika itu ia menjabat sebagai Ketua DPP PSI.
Sosok pentolan PSI lainnya yang mundur adalah Sunny Tanuwidjaja. Saat menyatakan mundur dari PSI, ia duduk sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI.
Keputusan Sunny mundur juga diduga terkait Anies. Di mana sikap politiknya yang lebih mendukung Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta saat itu.
Mundurnya Sunny sebelumnya juga dibenarkan oleh Grace Natali selaku Wakil Ketua Dewan Pembina PSI.
"Bro Sunny mengundurkan diri dari Sekretaris Dewan Pembina (PSI) sejak sekitar setahun lalu, karena akan membantu Pak Anies. Ia digantikan oleh Raja Juli Antoni," ujar Grace Natali akhir Juni 2022 lalu.