RIAU ONLINE, JAKRTA-Kasihan, empat mayat yang ditemukan mengering di Kalideres diduga mati kelaparan. Terjawab sudah penyebab bau busuk yang menyengat yang tercium oleh warga dari sebuah rumah di Citra Garden 1 Extension RT 07/15 Blok AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat. Aroma tak sedap yang sangat mengganggu warga sekitar itu ternyata jenazah satu keluarga.
"Ahh mungkin bau busuk akibat bangkai tikus." Begitulah asumsi awal yang ada di benak Ketua RT setempat Asiung, saat warganya melaporkan pertama kali tentang bau tak sedap yang muncul dari rumah itu pada Senin (7/11/2022).
Dua hari kemudian, Asiung kembali mendapat laporan serupa. Tapi kali ini datang dari petugas PLN yang kebetulan sedang memutus aliran listrik rumah tersebut.
Untuk diketahui, rumah milik kakek Rudianto (71) itu sudah menunggak pembayaran listrik sejak Agustus lalu. Atas kesepakatan bersama, pihak keluarga Rudianto mempersilakan pihak PLN jika memang ingin memutus aliran listrik rumah itu.
"Atas permintaan pemilik rumah, ada chat dengan petugas PLN itu tanggal 4 Oktober, 'Silakan bapak putus aliran listrik di rumah saya. Apabila saya ingin melakukan pemasangan baru, nanti saya akan menghubungi bapak' itu chat yang diberikan terakhir kepada petugas PLN Kalideres," kata Asiung ditemui di lokasi, Jumat (11/11/2022).
Asiung mengungkapkan, petugas PLN sempat mengetuk pintu rumah kakek Rudianto untuk menyampaikan ihwal tentang pemutusan listrik karena menunggak pembayaran. Namun tidak ada jawaban dari dalam rumah.
Petugas pun, kata Asiung, terpaksa memutus aliran listrik rumah Rudianto dari lantai 2 dengan memanjat loteng pada, Rabu (9/11/2022). Sang petugas pun mencium aroma tak sedap dari rumah itu, dan melaporkannya ke Asiung.
Rumah satu keluarga yang tewas karena kelaparan di Jalan Taman Asri 3 Blok AC, RT 7 RW 15, Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat. (Suara.com/Faqih)
"Tidak bisa masuk, karena digembok (gerbang rumahnya). Itu tanggal 9 (November 2022) belum dirusak (gemboknya)," tutur Asiung.
Diliputi rasa penasaran yang besar karena laporan yang berulang kali diterimanya, Asiung didampingi warga lainnya terpaksa membongkar gembok pagar rumah tersebut yang terkunci dari dalam untuk mencari sumber bau, Kamis (10/11/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.
"Saya bongkar pakai linggis itu gemboknya. Kondisi gelap karena sudah gak ada listrik," katanya.
Asiung sempat menelepon pihak PLN untuk meminta agar rumah kakek Rudianto dialiri listrik dulu. Namun petugas yang bersangkutan menyebut jika permintaan tersebut harus atas persetujuan manajemen.
Akhirnya dalam kondisi gelap-gelapan, Asiung masuk ke dalam pelataran rumah. Dengan menggunakan penerangan seadanya, ia kemudian mencungkil jendela yang ada di samping pintu utama.
Dan betapa terkejutnya Asiung saat menyingkap gorden yang menutup jendela tak berteralis tersebut. Asumsi awalnya bau busuk itu disebabkan bangkai tikus, patah sudah.
"Saya lihat pertama di jendela, jendela itu tidak ada teralis, hanya kawat nyamuk gitu. Saya buka terus saya geser gorden, begitu saya geser, saya lihat, wah ini ada mayat," kata Asiung.
Sontak Asiung langsung menghubungi pihak Polsek Kalideres. Setibanya di lokasi, petugas membuka paksa pintu utama.
"Begitu buka pintu, di ruang tengah ada dua wanita. Satu di ruang tamu jenis kelamin pria, belakang lagi pria ya," kata Asiung.
Diketahui, selain kakek Rudianto, istrinya Margaret (58) dan putri mereka, Dian (40), dan iparnya yang bernama Budianto (68) ditemukan tewas dalam rumah tersebut.
Tak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh 4 jenazah sekeluarga yang tewas tersebut. Mereka diduga tewas karena kelaparan lantaran tidak mengonsumi nutrisi selama tiga minggu.
Hal itu berdasarkan dari forensik yang menyebut adanya penurunan jaringan otot pada jenazah. Hasil ini diperkuat dengan tidak ditemukannya bahan makanan di kulkas rumah korban.
"Perabotan ada, kulkas ada, tapi kulkas kosong, engga ada makanan, benar-benar kosong," kata Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar saat dikonfirmasi, Jumat (11/11/2022) malam.
Syafri juga memastikan tidak ada barang milik korban yang hilang di dalam rumah. Barang-barang semuanya utuh. Hanya saja barang-bareng tersebut sudah tertata rapi di dalam kardus dan ada beberapa yang terikat dengan tali.
Untuk diketahui, berdasarkan keterangan warga, kakek Rudianto dan keluarga memang berencana pindah setelah 20 tahun tinggal di sana. Warga pun mengira mereka sudah pindah sebelum ditemukannya 4 jenazah sekeluarga tersebut tewas pada Kamis petang lalu.
"Jadi di dalam rumah itu banyak barang-barang yang dimasukin kardus, diikat juga. Barang kayak baju, juga sudah dimasukin kardus, kayak orang mau pindah," katanya.
Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait kematian keluarga Rudianto. Jenazah satu keluarga yang tewas itu telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dikutip dari suara.com