Jadi Polisi Sederhana Tanpa Hedon Ala Kapolri

Kapolri8.jpg
([Suara.com/Alfian Winanto])


RIAUONLINE - Para anggota Polri diminta untuk menghilangkan kebiasaan hedonisme. Instruksi ini disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang sebelumnya merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo saat pertemuan dengan jajaran Polri di Istana Negara pada Jumat, 14 Oktober lalu.

Listyo bahkan mengunggah instruksi tersebut di akun Twitter pribadinya. "Jadilah polisi yang sederhana, hilangkan kebiasaan hedonis, baik saat pelaksanaan dinas maupun dalam kehidupan berkeluarga," tulis akun Twitter @ListyoSigitP seperti dikutip dari Suara.com, Selasa, 25 Oktober 2022.

Listyo dalam video 1 menit 31 detik itu menerangkan bahwa kebiasaan menggunakan mobil bagus dan motor gede (moge) yang dilakukan anggota Polri harus dihilangkan. Menurutnya, situasi saat ini tidak pantas untuk ajang pamer.

"Situasinya lagi tidak baik. Saya tahu mungkin keluarga rekan-rekan juga berangkat dari orang berada. Tapi saat ini bukan waktunya untuk dipamer-pamerkan," tuturnya.

Kapolri turut menyinggung Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)

"Misalkan, bupatinya pakai Innova, ya jangan kita pakai mobil yang lebih baik dari itu," lanjutnya.



Ia meminta agar Kapolda, Kapolres, dan Kapolsek harus menggunakan kendaraan dinas yang disesuaikan agar tidak terlihat mencolok.

"Pada saat melaksanakan dinas, disesuaikan Kapolres seperti apa, Kapolda seperti apa, Kapolsek seperti apa sehingga kemudian kita tidak terlihat mencolok karena berbeda dan itu dianggap menjadi hal-hal yang kemudian dianggap itu hedonis," katanya.

Cuitan Listyo sontak menuai beragam komentar dari warganet. Banyak warganet yang mendukung instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

"Kesabaran akan berbuah perbaikan Pak. Tetap semangat," tutur netizen.

"Mantap Pak Kapolri. Sering-sering diingatkan kepada seluruh anggota Polri. Polri tetap kami sayang karena dia lah pelindung keamanan kami di dunia ini. Terima kasih Pak Sigit. Bravo Polriku," imbuh netizen lain.

"Maaf Pak sudah titik untuk Polri. Terima kasih atas usaha Bapak Kapolri walau mungkin sia-sia saja. Kasus Sambo saja bisa bertahan begitu rumit. Sebenarnya di kasus Sambo yang paling tepat mengubah Polri. Pecat semua yang terlibat," ujar netizen lain.

"Tepat sekali Pak. Semoga arahannya diikuti semua anggotanya. Budaya-budaya yang nggak baik lainnya semoga hilang juga," tambah netizen lain.

"Luar biasa reformasinya Pak. Kelak suatu saat di kemudian hari saya akan mengenang Bapak sebagai salah satu polisi yang jujur. Salut dan terima kasih," komentar netizen lainnya lagi.