RIAUONLINE - Penyintas tragedi Kanjuruhan kekinian masih belum tenang. Kepala Kantor YLBHI Pos Malang, Daniel Alexander Siagian, mengungkap bahwa penyintas tragedi Kanjuruhan dihantui intimidasi beberapa hari usai peristiwa itu.
Sebagain korban selamat dari tragedi selepas pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surayaba itu mendapat intimidasi dan teror.
"Untuk pasca kejadian ini yang kita bisa kabarkan adalah bahwa teman-teman yang kemarin mengalami tragedi Kanjuruhan yang alhamdulillah masih bisa selamat, ini masih rentan terhadap teror dan intimidasi," kata Daniel melalui keterangannya sebagaimana dikutip dari YouTube Yayasan LBH Indonesia, mengutip Suara.com, Rabu, 5 Oktober 2022.
Daniel menyebut, intimidasi terutama dialami suporter Aremania yang menjadi saksi mata dalam tragedi Kanjuruhan.
Terlebih warga yang melakukan dokumentasi baik video maupun foto saat aparat melakukan kekerasan dan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.
"Teror dan intimidasi saksi-saksi tersebut yang melakukan pendokumentasian kejadian yang ada di tragedi Kanjuruhan," kata Daniel.
Sementara itu, hingga kini tercatat sebanyak 131 orang meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Angka korban meninggal tersebut disampaikan Pemkab Malang berdasarkan posko postmortem crisis center per Selasa (4/10/2022). Data ini mengalami penambahan 6 orang dari sebelumnya 125 orang tewas.
"131 sampai siang ini. Ganti nama, ganti identitas saja, keluar masuk datanya," ujar Penanggungjawab Data, Zulham Akhmad Mubarrok.