RIAU ONLINE - Deolipa Yumara, mantan pengacara Bharada E, mengungkap akan merilis album. Deolipa, selain sebagai pengacara, juga dikenal sebagai salah satu musisi yang memiliki band Deolipa Project.
Deolipa mengatakan, ia akan segera merilis album setelah tak lagi jadi pengacara Bharada E. Menariknya, dikatakan Deolipa, album baru yang akan dirilis mencatut nama Sambo.
“Judul albumnya ‘Gengster Sambo,” kata Deolipa mengutip dari Suara.com, Minggu, 14 Agustus 2022.
“Sekarang aku dipecat nggak jadi pengacara, tapi jadi penyanyi. Albumnya ada, band nya Deolipa Project,” ungkap Deolipa.
Bharada E saksi pelaku atau justice collaborator di kasus pembunuhan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo telah melakukan dua kali pergantian pengacara.
Pengacara pertama Bharada E adalah Andreas Nahot Silitonga. Ia mendampingi Bharada E saat datang ke LPSK pada 1 Agustus 2022.
Setelah Bharada E ditetapkan sebagai tersangka, Andreas mengundurkan diri. Bharada E pun didampingi oleh Deolipa Yumara dan M Boerhanuddin yang ditunjuk oleh Bareskrim Polri.
Lalu pada 10 Agustus 2022, Bharada E mencabut kuasa kedua pengacaranya dan mengganti dengan Ronny Talapessy.
Ronny sendiri menurut Deolipa akan ia laporkan kepada Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Menurut Deolipa diduga lakukan pelanggaran kode etik.
Dikatakan oleh Deolipa, bahwa pengacara yang baik saat ia menggantikan oleh pengacara lain akan terlebih dahulu bertanya. Menurut Deolipa itu adalah kode etiknya.
"Pengacara yang baik ketika dia menggantikan pengacara yang lain, dia harus tanya dulu kepada pengacara yang terdahulu. Ini kode etik pengacara ya," ucap Deolipa.