Komnas Perempuan Sebut Kondisi Putri Candrawathi Memprihatinkan

Andy-Yentriyan2.jpg
([Suara.com/Novian])

RIAU ONLINE, JAKARTA-Komnas Perempuan mengungkap kondisi terkini Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani memandang kondisi istri Irjen Ferdy Sambo sebagai fokus utama lembaganya.

Ini karena P statusnya adalah korban dari tindak dugaan pelecehan seksual.

"Kami sedang mendalami kasusnya, Komnas Perempuan mengupayakan siapa pun yang melaporkan kekerasan seksual, yang pertama harus kami pastikan adalah upaya perlindungan dan pemulihannya dilakukan semua pihak," katanya.

Saat ini kondisi psikis P, istri Irjen Ferdy Sambo, sedang tertekan akibat banyaknya spekulasi yang berkembang di masyarakat.

Beredar Foto Istri Irjen Ferdy Sambo Berdekatan dengan Brigadir J, Korban  Sesama Polisi Baku Tembak! - InSulteng

Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi/istimewa



"Kalaupun memang dia adalah saksi dari peristiwa, tetap dia butuh pulih dulu baru bisa bercerita; yang jadi fokus kami adalah Ibu P punya ruang untuk pemulihan. Ibu P masih dalam kondisi sangat syok. Saat ini Ibu P hanya menangis saja, makanya kami butuh ruang lebih untuk bisa mendampingi kasusnya," jelasnya.

Untuk itu Komnas Perempuan meminta semua pihak menghentikan berbagai spekulasi tentang peristiwa di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J.

Andy Yentriyani meminta semua pihak bersabar menunggu hasil investigasi tim khusus (timsus) yang dibentuk Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

"Semua spekulasi, khususnya terkait motif, menurut kami akan lebih banyak menyudutkan pihak Ibu P (istri Ferdy Sambo), sehingga itu menghalangi beliau untuk bisa pulih," kata Andy Yentriyani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Imbas dari beredarnya spekulasi tersebut, menurut dia, akan mempersulit tim khusus bentukan Kapolri untuk mendapatkan keterangan P yang menjadi saksi kunci peristiwa tersebut.

Dia juga meminta publik bersabar menunggu hasil penyelidikan, baik dari tim khusus Polri maupun Komnas HAM. Semua spekulasi tersebut sebaiknya dihentikan, tambahnya.

"Isu utamanya kan penembakannya. Mari kita kasih waktu Komnas HAM, timsus, kepolisian untuk memberikan informasi apa yang sebetulnya terjadi. Makanya, kita hentikan dulu spekulasi-spekulasi tentang motif, kita kasih ruang untuk Ibu P pulih," katanya.

Andy juga memastikan Komnas Perempuan terus memonitor perkembangan kondisi P dan berkoordinasi dengan tim khusus Polri maupun Komnas HAM bila ditemukan informasi tambahan.

Seperti diberitakan, Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di kediaman Ferdy Sambo. Polri menduka Brigadir J berupaya melakukan pelecehan seksual terhadap P.


Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan Brigadir J memasuki kamar pribadi P dan diduga melakukan pelecehan serta menodongkan pistol kepada P.

P kemudian berteriak meminta pertolongan dan membuat panik Brigadir J, yang selanjutnya keluar kamar sebelum akhirnya baku tembak dengan Bharada E.

Kapolri membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Edi Pramono, dengan turut melibatkan Kompolnas dan Komnas HAM dikutip dari suara.com