Mobil Berisi 8 Penumpang Terjun Bebas ke Jurang di Sembalun, 3 Orang Tewas

Lakalantas34.jpg
([Istimewa/Lombokita])

RIAU ONLINE, LOMBOK-Tiga orang warga Desa Sembalun, Lombok Timur yang meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal di jalur Pusuk Sembalun, Rabu (13/7/2022) sekitar pukul 11.00 Wita.

Ketiga orang tersebut bernama Saharuddin (48),Sahmini (70) dan Inara (4) yang merupakan warga Dasan Tengak Timuk,Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Kejadian ini pun viral di media sosial dimana terlihat mobil yang mengalami rusak berat itu terjun ke jurang sedalam 20 meter.

Mereka menumpang mobil putih bersama 5 orang lainnya yang mengalami luka-luka cukup serius dan telah dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kecelakaan nahas ini telah dibenarkan Kapolsek Sembalun, AKP Lalu Pancawarsa.

”Dalam kejadian ini, tiga orang penumpang mobil MD di tempat, dan lima orang alami luka berat,” ucapnya seperti dilansir Lombokita – jaringan suara.com.



Menurut Panca, mobil yang di sopiri korban Saharudin datang dari arah Sembalun menuju wilayah Suela. Namun dalam perjalanan, sesampai di TKP pada jalanan yang menurun diduga terjadi rem blong.

Akibatnya korban tak mampu mengendalikan kendaraan dan mobil yang ditumpanginya nyunsep ke jurang sedalam 20 meter.

Kecelakaan fatal ini membuat 8 orang penumpangnya jadi korban, 3 meninggal dunia dan 5 orang luka-luka.

Saat kejadian warga yang melihat kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan termasukmenyelamatkan korban yang selamat.

”Ketiga orang korban yang MD di duga akibat kepala alami benturan keras,” katanya.

Sedangkan lima orang korban selamat,oleh warga langsung dievakuasi dan dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat pertolongan intensif.

Mantan Kasat Lantas Polres Lobar ini mengatakan bahwa TKP kecelakaan tersebut memang jalur rawan yang kerap kali terjadi kecelakaan.

Ia pun menyarankan agar pemerintah atau dinas terkait membuatkan pagar pembatas di jalur tersebut untuk meminimalisir kecelakaan serupa.

”Tempat Kejadian ini, dinilai rawan terjadi kecelakaan lalu lintas, sehingga perlu di pasangan pagar pembatas,” sebutnya.