(suara.com)
Senin, 28 Maret 2022 09:14 WIB
Editor: Joseph Ginting
(suara.com)
RIAU ONLINE, JAKARTA-Kementerian Kesehatan mengungkapkan alasan mengapa vaksin booster Covid-19 menjadi syarat mudik lebaran 2022, sementara nonton MotoGP di Mandalika kok lebih longgar.
Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid diwajibkannya vaksin booster Covid-19 tidak semata-mata tanpa pertimbangan yang jelas.
Hal itu karena, mobilitas mudik lebaran dinilai lebih masif karena melibatkan puluhan juta orang daripada mobilitas acara MotoGP Mandalika, sehingga perlu vaksinasi booster untuk mengurangi risiko jika tertular virus corona Covid-19.
“Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan Covid-19 yang lebih tinggi. Maka dari itu vaksinasi booster penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular Covid-19,” katanya seperti dalam keterangannya baru-baru ini.
Hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan tentang mudik lebaran 2022 diketahui potensi masyarakat yang akan melakukan mudik berjumlah sekitar 80 juta orang.
Baca Juga
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah penonton acara MotoGP Mandalika yang dibatasi maksimal sebanyak 60 ribu orang.
Selanjutnya, mudik merupakan momentum bersilaturahmi dan mengunjungi orang tua. Risiko penularan akan lebih berbahaya jika penularan terjadi pada orang tua atau Lansia di kampung halaman.
Dengan demikian, lanjut dr. Nadia, vaksinasi booster tetap harus dilaksanakan. Pemberian vaksinasi booster tetap mengacu pada interval pemberian vaksinasi, mulai dari vaksinasi pertama, vaksinasi kedua, hingga vaksinasi booster.
“Bagi masyarakat yang belum vaksinasi booster dan kebetulan akan melakukan mudik, diharapkan segera melakukan vaksinasi jika telah tiba waktunya. Vaksinasi booster bisa disuntikkan minimal setelah tiga bulan kepada orang yang sudah divaksinasi lengkap,” ucap dr. Nadia dikutip dari suara.com
Dengan masifnya vaksinasi, merupakan upaya komunal, tidak hanya untuk melindungi diri, juga sekaligus melindungi masyarakat Indonesia terutama para orang tua dari risiko kematian dan kesakitan akibat Covid-19.
“Mari hentikan perdebatan. Tujuan vaksinasi utk melindungi masyarakat dari kematian akibat Covid 19. Bukan untuk mempersulit mobilitas” tutup dr. Nadia