(xl)
Rabu, 23 Februari 2022 11:17 WIB
Editor: Joseph Ginting
(xl)
RIAU ONLINE, JAKARTA-PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) memberikan dukungan aktif pada penyelenggaraan forum G20 di Indonesia. Keterlibatan tersebut tidak sebatas pada penyediaan jaringan dan layanan telekomunikasi yang memadai di setiap lokasi acara terkait G20, namun juga pada pembahasan salah satu isu, yaitu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mendapatkan kepercayaan untuk menjabat sebagai salah satu pimpinan forum Women20 yang akan memperjuangkan isu terkait perempuan tersebut, antara lain dengan memajukan sektor UMKM milik perempuan.
Dian Siswarini mengatakan, “Pandemi Covid-19 telah menimbulkan hambatan baru dalam upaya kita memperjuangkan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di berbagai bidang ekonomi. Padahal, kedua hal tersebut merupakan salah satu kunci pendukung pertumbuhan ekonomi di secara global. Perhitungan menurut World Economic Forum, 2021, pada 2019 sebelum Covid-19, diperlukan 100 tahun untuk menutup ketimpangan gender global. Sekarang, dibutuhkan 136 tahun untuk mewujudkan kesetaraan gender. Jadi, asumsinya, akan semakin berat juga kita membangun ekonomi dunia.”
Dengan menjabat sebagai salah satu Co-Chair di Forum Women20, Dian akan berkesempatan ikut mendorong agar para pemimpin negara dan pemerintahan menaruh perempuan sebagai pusat pemulihan ekonomi dari pandemi covid-19.
Sebagai figur pimpinan tertinggi di salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, Dian Siswarini juga akan meyakinkan semua pihak dalam forum G20 mengenai perlunya memanfaatkan sarana teknologi digital dalam memberdayakan perempuan, termasuk pada sektor usaha kecil dan menengah atau UMKM.
Merebut manfaat ekonomi dan sosial melalui peningkatan akses perempuan ke teknologi digital merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender, menurut data McKinsey, 2018.
Baca Juga
Dian Siswarini percaya bahwa teknologi adalah faktor penting untuk meningkatkan inklusivitas perempuan dalam mencapai pemulihan ekonomi yang lebih kuat. Hal ini selaras dengan fokus inklusi ekonomi sebagai salah satu isu prioritas Women20 di tahun 2022.
Di dalam fokus isu ini, Women20 akan mencari cara agar negara-negara G20 secara luas dapat mendukung UMKM yang dikelola perempuan sebagai bagian dari strategi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi inklusif di saat ini dan di masa depan.
Selain itu, juga akan didorong agar negara-negara G20 bersedia membangun ekosistem yang kuat untuk mendukung UMKM milik perempuan. Terakhir, bagaimana memaksimalkan pemanfaatkan platform digital untuk mendukung UMKM milik perempuan.
XL Axiata sendiri memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan bernama “Sisternet” yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan Indonesia. Dimulai sejak tahun 2015, Dian Siswarini menggagas program Sisternet yang telah menyelenggarakan beragam program literasi digital untuk memberdayakan perempuan.
Program Sisternet ini telah menyelenggarakan lebih dari 300 kelas pengembangan diri bagi perempuan. Sebanyak lebih dari 400 ribu perempuan pemilik bisnis kecil menjadi peserta kelas-kelas edukasi pemanfaatan sarana digital tersebut.
Hingga saat ini, total ada lebih dari 40 ribu UMKM milik perempuan yang mendapatkan dukungan dari XL Axiata melalui aplikasi Sisternet yang dapat diunduh melalui Apple App Store & Google Playstore.
Women20 mengangkat empat isu prioritas, yaitu pertama, Diskriminasi & Kesetaraan: mempromosikan kesetaraan, keselamatan, dan kesejahteraan oleh pemberantasan kebijakan diskriminasi yang mengganggu partisipasi perempuan dalam perekonomian.
Kedua, Inklusi Ekonomi: mencapai inklusi ekonomi dengan mendukung umkm yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Ketiga, Perempuan Marjinal: pemberdayaan perempuan perdesaan dan perempuan dengan disabilitas. Keempat, Kesehatan: respon kesehatan yang bersetara gender
Selama Kepresidenan G20 sebelum-sebelumnya, fokus gender dalam keseluruhan deklarasi tidak terlalu besar. Dengan latar belakang tersebut, misi utama Women20 Presidensi Indonesia adalah untuk mempengaruhi komitmen tingkat tinggi yang akan dikeluarkan pada G20 Summit (Communique) agar memuat agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di negara-negara G20.