RIAUONLINE, JAKARTA-Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu bersama Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara beberapa hari. Pertemuan itu akhirnya banyak menuai sorotan.
Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus meminta jangan penuh prasangka. Hal ini menanggapi respon yang datang dari salah satu politikus Demokrat.
"Itu penuh prasangka, sangat tidak etis dan childish," kata Deddy, Senin 22 November 2021.
Deddy menyebut pertemuan Megawati dengan Prabowo hanyalah sebuah kebetulan belaka saat seremoni pelantikan Panglima TNI.
Ia menyatakan kedua tokoh tentu punya banyak opsi tempat dan waktu lain jika ingin membahas hal internal.
"Memangnya kedua tokoh itu kekurangan tempat untuk bertemu, sehingga harus menggunakan istana untuk membicarakan masalah internal?," kata dia dikutip dari liputan6.com
Deddy berharap tak ada tudingan yang membuat gaduh, terlebih dilontarkan elit Demokrat. "Bukan membuat keonaran seolah-olah kedua tokoh itu memakai ruang istana untuk kepentingan partai," tuturnya.
Setali tiga uang, Politikus PDIP Wanto Sugito berpandangan yang bersangkutan asal bicara dan tak mengetahui bahwa pertemuan itu tak sengaja lantaran bertemu saat pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima.
"Dia sendiri tidak tahu apa yang dibahas oleh ibu Mega, Pak Prabowo dan Mbak Puan di istana," jelas dia.
Ketua Umum DPN Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) ini berharap Demokrat intropeksi terlebih dahulu. "Lebih baik Demokrat koreksi ke dalam," kara Wanto.