RIAU ONLINE, PAPUA-Aktivitas evakusi jenazah suster Gabriella Maelani dari jurang sedalam 300 meter di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua diwarnai dengan tembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.
KKB menembaki anggota TNI-Polri dari seberang jurang. Penembakan itu saat aparat tengah berupaya mengevakuasi jenazah suster Gabriella Maelani dari jurang sedalam 300 meter di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.
"Selama proses evakuasi, personel gabungan TNI-Polri sempat mendapatkan gangguan tembakan dari KKB yang dilakukan dari seberang jurang lokasi jenazah Suster Gabriela ditemukan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, Jumat (17/9).
Aparat akhirnya berhasil memukul mundur KKB. "Gangguan ini dapat diatasi oleh personel," ujarnya dikutip dari kontan
Tak hanya gangguan dari KKB, anggota TNI-Polri juga terkendala dengan kondisi medan yang berbahaya.
Menurut Kamal, petugas membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk melakukan pengangkatan jenazah. "Kondisi medan yang terjal dengan kemiringan 90 derajat dan kedalaman 300 meter, membat personel yang bertugas mengalami kesulitan," ujar dia.
Jenazah suster Gabriela, 22 tahun, akhirnya berhasil diangkat setelah perjuangan panjang. "Jenazah dapat diangkat dari dasar jurang dan disemayamkan di Koramil Kiwirok," kata Kamal.
Jasad Suster Gabriela dievakuasi ke Jayapura pada Sabtu (18/9) dengan helikopter milik TNI AU.
Sebelumnya lompat ke jurang
Suster Gabriela sebelumnya melompat ke dalam jurang ketika KKB menyerang Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9) pagi.
Suster Gabriela melompat karena KKB telah membakar Puskesmas Kiwirok dan sejumlah fasilitas lain, seperti kantor bank, kantor distrik, hingga sekolah dasar.
Tak hanya itu, KKB juga mengepung tenaga kesehatan dan menganiayanya. Dalam peristiwa penyerangan tersebut, suster Gabriela ditemukan tewas di jurang. Sedangkan empat tenaga medis lainnya mengalami luka dan satu mantri hilang.
Seorang anggota TNI diketahui juga mengalami luka tembak dalam kontak senjata sekitar empat jam di lokasi tersebut.
"Senin, pukul 09.00 hingga 13.15 WIT, di Distrik Kiwirok telah terjadi kontak tembak antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo dan aksi pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga," ujar Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Christian Irreuw.
TNI pun akhirnya berhasil mengevakuasi sembilan nakes yang menjadi korban aksi kebrutalan KKB dari Distrik Kiw