RIAU ONLINE, TANGGERANG-Sebagian besar narapidana Lapas Klas I Tangerang, Banten tewas dalam kondisi terkunci saat peristiwa kebakaran tersebut.
Hal ini yang diduga menjadi penyebab banyaknya korban meninggal dunia hingga luka bakar.
"Terbakar karena memang kamar semua dikunci. Jadi ada yang tidak sempat dikeluarkan dari kamar," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkum HAM) Banten, Agus Toyib.
Agus menyebut, total penghuni tahanan di Lapas Klas I Tangerang ialah sebanyak 2.072 orang. Sedangkan, pada titik lokasi kebakaran sendiri ada sebanyak 122 penghuni.
"Kalau yang kejadian kebakaran C2 itu 122 orang," katanya.
Lapas Tangerang Kebakaran (BPBD)
Korsleting Listrik
Sebanyak 41 penghuni tahanan Lapas Klas I Tangerang, Banten sebelumnya dikabarkan meninggal dunia dalam insiden kebakaran yang terjadi dini hari tadi.
Sedangkan, puluhan penghuni tahanan lainnya mengalami luka bakar parah hingga ringan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut kebakaran terjadi sekitar pukul 01.45 WIB. Api berhasil dipadamkan dua jam setelahnya.
"Adapun yang meninggal ada 41 orang, kemudian yang luka ada 8 orang, 72 orang luka ringan, dirawat di poliklinik Lapas Tangerang," ungkap Fadil.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal kebakaran ini diduga disebabkan korsleting listrik. Namun, penyebab pasti daripada kebakaran ini masih dalam penyelidikan lebih dalam.
"Tadi saya sudah lihat di TKP, berdasarkan pengamatan awal patut diduga karena terjadi hubungan pendek arus listrik, nanti akan didalami lagi," pungkasnya.