Kembangkan IoT di Jaringan 5G, XL Axiata Jalin Kemitraan dengan IPB dan Polman Astra

XL-Axiata17.jpg
(xl)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menjalin kemitraan dengan kalangan perguruan tinggi untuk mengembangkan ekosistem 5G.

Dalam agenda ini, perseroan menggandeng dua perguruan tinggi, yaitu IPB University (IPB) dan Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra), untuk bersama mengembangkan solusi digital dengan platform Internet of Things (IoT) yang dijalankan di jaringan 5G untuk memenuhi kebutuhan kalangan industri.

Penandatanganan perjanjian kerjasama ini dilaksanakan pada Rabu (25/8), yang sekaligus menandai 25 tahun XL Axiata hadir melayani masyarakat Indonesia dalam upaya Membangun Indonesia Digital.


Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, “Pekan lalu Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah menyatakan bahwa XL Axiata lolos Uji Laik Operasi untuk menggelar jaringan 5G di Indonesia. Karena itu kami akan mempercepat pengembangan ekosistem 5G, selaras dengan spirit untuk terus berinovasi dan selalu adaptif terhadap setiap perkembangan teknologi telekomunikasi secara global.”

Gede menambahkan, keberadaan jaringan 5G diharapkan dapat membuka jalan bagi para pelaku industri untuk melakukan banyak efesiensi proses melalui transformasi digital dengan memanfaatkan infrastuktur cerdas IoT.

Menurutnya, dengan kemampuan akses internet yang lebih cepat dan stabil, tersedianya jaringan 5G diperkirakan akan menjadi penggerak utama industri berbasis internet.

Kerja sama XL Axiata dengan kedua kampus akan berlangsung selama dua tahun ke depan.

XL Axiata melalui laboratorium pengembangan IoT X-Camp bersama kedua perguruan tinggi tersebut akan bersama-sama berbagi pengetahuan dan keahlian guna meningkatkan kompetensi agar mampu menyediakan platform berbasis IoT di jaringan 5G guna memenuhi kebutuhan dunia usaha, khususnya sektor pertanian dan manufaktur.

IPB dikenal luas sebagai center of execelence di bidang pertanian yang memiliki sumber daya melimpah dalam menjawab tantangan industri pertanian.



Indonesia dengan lahan pertanian dan komoditi sumber daya alam yang melimpah membuka peluang penerapan teknologi guna menjawab kebutuhan atas penyediaan dan pemanfaatan data agrikultur yang presisi. Apalagi IPB juga sudah mulai mengembangkan beberapa alat produksi pertanian berbasis kecerdasan buatan.

Sementara itu, sejumlah riset menyatakan bahwa digitalisasi infratruktur di Indonesia akan banyak diterapkan di sektor manufaktur. Polman Astra akan menjadi mitra yang tepat dalam menyediakan solusi dengan industri manufaktur, termasuk smart factory.

Ke depannya diharapkan akan lebih banyak lagi institusi pendidikan yang turut mengambil bagian dalam pengembangan ekosistem 5G di Indonesia.

“Karena setiap pelaku industri memiliki kekhasannya masing-masing, maka solusi yang diberikan harus benar-benar menjawab kebutuhan yang terkadang sangat spesifik. Untuk itu kami merasa perlu untuk menggandeng lembaga riset seperti kampus dalam rangka bersama-sama mengeksplorasi problem dan solusi yang tepat guna,” lanjut Gede.

Salah satu IoT service solution yang sedang dikembangkan bersama IPB dan Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) antara lain Melon Harvesting Robot, yaitu solusi untuk penentuan waktu panen secara akurat dengan image processing.

Implementasi 5G XL Axiata untuk mendukung real-time communication antara robot dengan cloud/server. Pengembangan selanjutnya adalah pembuatan robot prototype kedua untuk pruning daun melon.

Sementara itu, Polman Astra dan X-Camp akan turut menerapkan 5G pada Quality Auto Inspection, yaitu solusi terkait quality control barang hasil produksi yang berbasis pada image processing, dilanjutkan dengan part delivery dengan drone hingga Auto Transfer - AGV (Automated Guided Vehicle).

Use case tersebut akan diterapkan di PT Akebono Brake Astra Indonesia. Selain itu, turut pula dikembangkan mesin CNC (Computer Numerical Control) yang akan didukung dengan konektivitas 5G sehingga bisa dikendalikan dari jarak jauh secara presisi.

Untuk pengembangan solusi digital berbasis IoT, XL Axiata melalui X-Camp telah bekerja sama dengan beberapa kampus guna menyediakan solusi untuk beberapa industri seperti pertanian, logistik, hingga smart building.

Dengan hadirnya jaringan 5G, diharapkan pengembangan perangkat yang sudah dilakukan akan mengarah kepada solusi yang lebih advance dan benar-benar menjawab kebutuhan dunia industri yang semakin kompleks karena membutuhkan kecepatan transmisi yang tinggi.


Perluasan Jaringan 5G

Setelah berhasil menggelar jaringan 5G di lima kota, yaitu Depok, Jakarta Selatan, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, XL Axiata secara bertahap terus memperluas jaringan 5G ke kota-kota lainnya.

Medan, Banjarmasin, dan Makassar akan menjadi kota 5G XL Axiata berikutnya, ditargetkan akan siap pada pertengahan September 2021. Kota-kota ini dipilih berdasarkan kesiapan infrastruktur jaringan yang ada untuk penggelaran 5G.

Pelanggan dan masyarakat di ketiga kota tersebut akan dapat mencoba akses layanan 5G di masing-masing XL Center.

Perluasan jaringan 5G ini menjadi bagian dari upaya percepatan penyiapan ekosistem yang diperlukan, seperti fiberisasi jaringan di semua wilayah operasi, kolaborasi dengan penyedia perangkat dalam penyediaan perangkat smartphone 5G agar mudah didapatkan pelanggan dan masyarakat, penyediaan dari sisi sumber daya manusia, hingga edukasi untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat teknologi 5G guna mendukung kehidupan sehari-hari.

Saat ini XL Axiata memiliki lebih dari 56 juta pelanggan, yang ditopang lebih dari 156 ribu BTS, termasuk lebih dari 65 ribu BTS 4G. Jaringan 4G LTE XL Axiata juga terus diperluas, dan saat ini sudah mencapai lebih dari 458 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia.

XL Axiata juga terus berinvestasi untuk jaringan fiber, transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan berbagai upgrade jaringan lainnya untuk meningkatkan stabilitas, kapasitas jaringan, dan kualitas layanan seiring dengan terus meningkatnya trafik layanan data.