RIAU ONLINE, PADANG-Tiga warga Kuatan Singingi atau Kuansing ternyata menjadi korban cabul ustaz Syukron.
"Pengakuan dari tersangka, ada korban tiga lagi. Korban ini sudah tamat (sekolah)," kata Kasat Reskrim Polres Padang Panjang AKP Ferlyanto Pratama Marasin kepada wartawan, Rabu (16/6/2021).
Dia mengatakan ketiga korban itu belum melapor. Ferly menyebut tiga korban tersebut merupakan warga Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
"Itu tergantung orang tua apakah mereka yang bertiga itu mau melapor atau tidak. Kami dapat informasi sementara alamat dari korban ini berada di luar Sumbar. Mereka warga Kuansing," ucap Ferly.
Ferly mengatakan pihaknya terus mengusut kasus tersebut. Dia menduga korban masih bisa bertambah.
"Sejauh ini baru empat korban. Tapi bisa saja bertambah karena masih kita selidiki. Kasus ini menjadi atensi bagi kami untuk mencari kemungkinan adanya korban-korban lain," kata Ferly dikutip dari detik.com
Ustaz Syukron memaksa anak didiknya di SMP Islam Terpadu Al-Hijrah Silaing Bawah, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) untuk melakukan oral sex hingga onani. Ustaz Syukron mengaku khilaf karena tergoda bisikan setan.
Ustaz Syukron, yang ditangkap polisi karena melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah siswa sesama jenis, mengaku bukan gay atau LGBT. Dia mengaku hanya khilaf.
"Saya sama sekali bukan golongan orang seperti itu (gay). Saya berani mengatakan saya bukan gay. Saya bukan homoseksual, karena saya punya istri dan punya anak. Dan mohon maaf, ini murni kekhilafan saya," kata Syukron dalam percakapan dengan wartawan di Mapolres Padang Panjang, Rabu (17/6/2021) petang.
Dia membantah dan menepis adanya dugaan jaringan ustaz gay. Dia mengaku tergoda setan.
"Saya sadari dalam kasus ini saya khilaf dan saya tidak menyangka akan sampai segitunya. Ya, namanya setan kan juga tetap mengganggu kita ya. Karena saya sebagai dai juga, baru saya sadari. Sebenarnya sudah saya sadari dari awal dan saya sudah menyesali dari awal kalau perilaku itu perilaku salah. Tapi yang namanya setan, sebagai kita dai ya mungkin yang menggoda kita lebih dahsyat lagi. Itu sebenarnya yang melatarbelakanginya," tambahnya.
Syukron mengakui sebagai Ketua Ikatan Da'i (Ikadi) Kota Padang Panjang dan muthawwif atau pemandu ibadah haji dan umrah sebuah biro perjalanan haji dan umroh. Dia menyatakan mendapat dukungan keluarga agar tetap sabar menghadapi kasus ini.
"Yang jelas pertama kecewa itu pasti, apalagi istri dan keluarga besar ya. Kedua, memberikan support supaya tetap sabar karena ini ujian, meski apa pun kesalahan itu datang dari saya," ujarnya.
"Yang jelas, itu takdir yang harus dijalani, keluarga berharap saya tabah menjalani, istri support saya dan tetap setia," katanya lagi
Sebelumnya, polisi mengungkap ustaz gay, S, di Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), sudah melakukan pencabulan terhadap siswanya selama 2 tahun. Tiga dari empat korban disebut sudah tamat dari SMP tempat Syukron mengajar.