RIAU ONLINE, PADANG-Perayaan Idul Fitri dirayakan Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Jemaah Tarekat Naqsabandiyah pun menggelar salat Id di sejumlah masjid dan musala.
Menurut juru bicara Tarekat Naqsabandiyah, Alfitman, Lebaran yang lebih awal tersebut berpatokan pada perhitungan rukyat dan kalender tarekat bernama Hisab Munjid yang dikeluarkan secara turun-temurun.
"Kita salat Idul Fitri hari ini," kata Alfitman kepada wartawan, Rabu (12/5/2021).
"Berdasarkan penanggalan kita, 1 Syawal atau Idul Fitri 1442 Hijriah jatuh pada hari ini, Rabu, 12 Mei 2021. Makanya kita melaksanakan salat Id," tambah dia.
Bagi Jemaah Naqsabandiyah, Ramadhan 1442 Hijriah sudah berakhir pada Selasa (11/5), yang ditandai dengan kumandang takbir, tahlil, dan tahmid di sejumlah masjid hingga musala tempat pengikut jemaah ini berada.
Hari ini, Jemaah Naqsabandiyah menggelar salat Id yang akan berlangsung di berbagai tempat, di mana para pengikut jemaah itu berada. Salah satunya di Surau Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Menurut Alfitman, yang menjadi Jemaah Naqsabandiyah tidak hanya berasal dari Kota Padang. Tapi juga dari berbagai daerah, seperti Solok dan Pariaman.
"Kita menggunakan dua metode ya. Pertama, hisab; dan kedua, rukyat. Sudah kita uji, sehingga kita memutuskan 1 Syawal bertepatan dengan 12 Mei 2021. Puasa kita full 30 hari," ujar Alfitman dikutip dari Detik.com
Jemaah Naqsabandiyah kerap menetapkan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha lebih awal dari pemerintah. Para pengikut Naqsabandiyah umumnya berusia di atas 40 tahun.
Di Kota Padang, ada 50 surau dan masjid Jemaah Naqsabandiyah dengan jumlah jemaah lebih dari 1.500 orang. Sedangkan di Sumatera Barat, pengikut aliran ini diperkirakan mencapai belasan ribu orang.
Selain Naqsabandiyah, di Tanah Minang berkembang aliran Sattariyah. Bedanya, Jemaah Naqsabandiyah melaksanakan lebih awal, Jemaah Sattariyah kerap melaksanakan puasa dan Lebaran lebih lama.