RIAU ONLINE, BANDUNG-Penyedia kebutuhan perlengkapan bagi para petualang Eiger Adventure, tengah mengegerkan jagat media sosial karena melayangkan surat protes kepada YouTuber yang mereview produknya.
Padahal, YouTuber itu mengaku bukan sedang endorse dan tidak sedikit pun dibayar oleh pihak Eiger. Kontan saja, publik ramai meninggalkan kecaman.
Seiring hebohnya polemik surat keberatan Eiger, kompetitor lain yang juga menyediakan produk serupa, Arei Outdoorgear, ikut merebut perhatian warganet.
Pasalnya, Arei dirasa langsung mencuri momen menarik pelanggan usai Eiger ditimpa kehebohan. Semua bermula saat Arei mengunggah konten di jejaring Instagramnya pada Kamis (28/1/2021).
'Surat Keringanan' Arei mendadak menjadi sorotan warga Twitter usai dibagikan ulang pemilik akun @bhaguz_403.
"Langsung curi momen," ungkapnya seperti dikuti Suara.com.
Diketahui Arei mengunggah sebuah konten marketing yang bertolak belakangan dengan surat keberatan Eiger.
Dalam surat yang ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia itu, Arei menulis 'Surat Keringanan' yang bertentangan dari Eiger dengan 'Surat Keberatan'.
Tidak hanya itu, isi atau butir surat Arei pun seakan merespons kecaman warganet terhadap Eiger.
Arei mengatakan, siapa pun berhak mereview produknya sesuka hati, dengan cara apapun, dengan kamera apapun, dan lokasi di mana saja boleh.
Berikut isi 'Surat Keringanan' Arei:
Dengan ini, kami pihak Arei Outdoorgear dan manajemen menyatakan, bahwa seluruh masyarakat baik pengguna dan bukan pengguna, baik pelanggan maupun bukan pelanggan, baik yang bersangkutan maupun yang tidak bersangkutan, BERHAK untuk me-review produk kami dengan:
1. Sesuka hati, dengan cara apapun
2. Dengan kamera apapun
3. Dengan tema apapun
4. Dengan lokasi dimanapun, kami ikhlas
Unggahan Arei usai polemik surat keberatan Eiger ke YouTuber viral (Instagram/Areioutdoorgear).
Dipantau Suara.com lewat jejaring Arei Outdoorgear, unggahan 'Surat Keringanan' tersebut sudah disukai belasan ribu orang, terhitung sejak satu jam selesai dibagikan.
Tidak hanya itu, ramai publik meninggalkan komentar dengan menyinggung hebatnya marketing di tengah polemik kompetitor.
"Marketingnya jos ni. Pindah ke sini aja kagak baperan. Seharusnya kritik sebagai masukan buat memperbaiki kualitas produknya. Namanya produk ada plus minusnya," ujar @_ellenta.
"Ku suka gayamu, Min," balas @mendadak_muncak.
"Mantap. Tetap menghargai konsumen. Brand sebelah mulai keras ya Min," sindir @Mountravellers.
Sebelumnya, Eiger protes YouTuber dengan surat keberatan yang dilayangkan.
Surat itu dibagikan Dian Widiyanarko dengan nama akun @duniadian yang mengaku kaget mendapat surat keberatan dari pihak Eger atas video review salah satu produk eiger di kanal YouTube miliknya.
Dalam surat bernomor 19/Legal-Eigerindo/I/2021 itu, Eiger mengaku keberatan dengan video unggahan Dian yang berjudul 'Review Kacamata EIGER Kerato I Cocok Jadi Kacamata Sepeda'.
Menurut surat tersebut ada beberapa poin keberatan dalam video review yang dibuat Dian, sebagai berikut:
Kualitas video review produk yang kurang bagus dari segi pengambilan video yang dapat menyebabkan produk kami terlihat berbeda baik dari segi warna, bahan dan detail aksesoris menjadi terlihat kurang jelas.
Ada suara di luar video utama yang dapat mengganggu (noise) sehingga informasi tidak jelas bagi konsumen.
Setting lokasi yang kurang proper bagi pengambilan video.
Dalam surat itu Eiger juga meminta Dian memperbaiki atau mengapus video dari kanal miliknya. Surat ditandatangani di Bandung, 23 Desember 2020 oleh Hendra, HCGA & Legal General Manager Eiger.
Mendapat surat itu, Dian merasa keberatan lantaran ia menggunakan uang pribadi untuk membeli produk Eiger tersebut, dan bukan sebuah endorse alias iklan kerjasama.
"Halo @eigeradventure, jujur kaget saya dapat surat begini dari anda. Lebih kaget lagi baca poin keberatannya. Saya kan review produk gak Anda endorse. Kalau Anda endorse atau ngiklan boleh lah komplen begitu. Lah ini beli, gak gratis, lalu review pake alat sendiri," tutur Dian dalam utasnya dikutip Suara.com, Kamis (28/1/2021).
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Eiger perihal kebenaran surat tersebut, dan suara.com sedang menunggu konfirmasi pihak terkait. Artikel ini sudah terbut di Suara.com