RIAU ONLINE, MEDAN-Pandemi virus Covid-19 telah berdampak pada berbagai sektor, termasuk pariwisata. Sektor pariwisata dinilai yang paling parah terdampak Covid-19.
Oleh karena itu, semua pelaku usaha pariwisata harus menggunakan strategi baru untuk bertahan, yaitu mengandalkan teknologi baik selama pandemi dan setelah pandemi berakhir nanti.
Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh Tourism Malaysia Medan untuk tetap aktif berpromosi, meskipun wisatawan belum diperbolehkan masuk ke Malaysia.
Pertemuan antara Konsul Pelancongan Tourism Malaysia Medan, Hishamuddin Mustafa dengan Direktur Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI), Dr Jenny Elisabeth pada 20 Agustus 2020 di Kantor Konsulat Jeneral Malaysia Medan menghasilkan nota kerja sama dalam bidang teknologi informasi, mencakup pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan peningkatan sumber daya manusia.
Nota kerja sama ini bertujuan untuk membangun kerjasama meningkatkan dan memupuk kemitraan antara kedua belah pihak dalam melaksanakan kegiatan pengembangan melalui program pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Hishamuddin Mustafa mengatakan bahwa dengan ditandatanganinya nota kerja sama ini, menandakan bahwa Tourism Malaysia Medan menyetujui untuk menggunakan Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia khususnya Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara dalam menyelenggarakan event-event digital, seperti meeting online, web seminar, dan program-program virtual lainnya.
“Kondisi saat ini, meskipun orang-orang belum bisa traveling ke luar negeri, namun Tourism Malaysia merasa tetap perlu berpromosi dan mengedukasi, serta memperbaharui informasi mengenai produk-produk pelancongan yang ada di Malaysia, dan bagaimana kesiapan Malaysia dalam menyabut wisatawan mancanegara setelah pandemi ini berakhir nantinya. Kita harus optimis!” pesan Hishamuddin.
Selain kerja sama dalam penyelenggaraan event-event digital, Tourism Malaysia Medan juga melihat potensi di bidang agro wisata yang bisa dilakukan kedua pihak.
Malaysia sendiri sudah menerapkan agro wisata di sejumlah negeri, seperti Perak Agro-Tourism Resort (PATRO), MAEPS Agro-tourism Park Selangor, Taman Botani Negara Shah Alam, Desaru Ostrich Farm & Fruit Farm Johor Bahru.
Kemudian Ladang Nipah Kipli Perlis, Taman Agro Teknologi MARDI Langkawi, Chalet Terapung PPK Merbok Kedah, dan Pusat memproses madu lebah FAMA Kuala Nerang Kedah, serta masih banyak lagi agro wisata di Malaysia yang sudah dikelola dengan sangat baik.
“Maka daripada itu, Tourism Malaysia sangat terbuka jika mahasiswa Politeknik Wilmar dapat mempelajari Agro wisata di Malaysia, melalui program study tour misalnya”, ujarnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, Dr. Jenny Elisabeth mengatakan komitmen Politeknik WBI sebagai institusi pendidikan tinggi yang dapat membantu masyarakat Indonesia keluar dari masalah pengangguran dan menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.
Sehingga kerja sama ini memberikan harapan tidak hanya bagi Indonesia, namun juga Malaysia dalam upaya membantu memperkuat perekonomian negara.