Sepeda Motor Ini Disebut " Motor Sejuta Umat" Ini Kata Petinggi Astra

Honda-BeAT3.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Disebut sebagai motor sejuta umat, Honda BeAT disebut sebagai motor 'orang miskin'.

Honda Beat memiliki popularitas yang tinggi di dunia otomotif Indonesia.

Namun, di jagat maya, popularitas Beat justru disimbolkan sebagai motornya 'orang miskin'. 

Namun hal tersebut tidak membuat gerah Astra Motor Kalbar, sebagai distributor sepeda motor Honda di Kalimantan Barat.

Bahkan Antofany Yusticia Ahmadi, Marketing Manager Astra Motor Kalbar, menanggapi positif hal tersebut. 

"Ya benar, ada meme atau anekdot di internet yang menyebutkan bahwa Honda Beat ini dikatakan seperti itu (motornya orang miskin).

Tapi itu saya akui sebagai penilaian positif, karena meme tersebut muncul dari fakta bahwa banyaknya populasi Honda Beat di Indonesia," kata Anto kepada Antofany Yusticia Ahmadi,

Marketing Manager Astra Motor Kalbar, di sela peluncuran varian baru Honda Vario Series di Pontianak, Sabtu 25 Juli 2020.

Honda Beat pertama kali diluncurkan pada 2008. Meski Honda terbilang terlambat masuk ke segmen sepeda motor matic, namun kehadiran Beat justru menjadi angin segar.



Sejak itu, Honda langsung menguasai jumlah penjualan unit di segmen sepeda motor matic Indonesia. "Honda Beat adalah salah satu pintu kesuksesan itu," ujar Anto. 

Menurut Anto, di persepsi konsumen, Honda Beat adalah pilihan pertama saat konsumen hendak membeli sepeda motor.

"Kalau mereka mau cari motor pertama, atau motor low end, pilihannya konsumen pasti Honda Beat. Dan itu diakui. Karena itu populasi Beat di Indonesia sangat banyak. Bahkan disebut sebagai motor sejuta umat," ungkapnya. 

Honda Beat menjadi pilihan pertama konsumen saat membeli sepeda motor, terang Anto, disebabkan oleh beberapa faktor.

"Pertama range harganya yang terjangkau. Untuk pembeli pertama, atau pun pembeli motor ke sekian, harganya Beat sangat terjangkau," ujarnya. 

Kemudian Honda Beat terbilang simpel dalam penggunaan. "Siapa saja bisa pakai.

Ibu-ibu yang butuh kendaraan ke warung, antar jemput anak, Honda Beat bisa. Untuk transportasi kerja, juga bisa. Untuk bapak-bapak kalau mau ke mesjid butuh motor, pakai Beat itu kan simpel," tambahnya. 

Dan yang ketiga, kata Anto, ukurannya juga kecil. "Honda Beat ini kan secara ukuran tidak besar, sehingga di garasi enggak makan tempat," ujarnya. 

Ia menjelaskan, pada masanya, Honda Beat pernah menjadi tulang punggung Honda dan Astra Motor, dengan jumlah penjualan yang sangat tinggi.

Namun kini, seiring pilihan sepeda motor tidak hanya berdasarkan kebutuhan, melainkan juga untuk style, tulang punggung Honda beralih ke Scoopy.


"Pilihan pertama saat orang beli motor memang ada di Beat. Tetapi, jika mereka ingin lebih, pilihannya akan berubah ke Scoopy. Secara harga yang terdekat memang ada Scoopy di sana. Penjualan Scoopy saat ini cukup tinggi, karena permintaannya dari masyarakat juga sangat tinggi," terangnya.

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com