(istimewa)
Sabtu, 18 Juli 2020 18:50 WIB
Editor: Joseph Ginting
(istimewa)
RIAU ONLINE, SOLO-Solo adalah PDIP. Kenyataan itu bikin ajakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi oposisi dan melawan Gibran Rakabuming Raka menurut Achmad Purnomo adalah sia-sia.
Wakil Wali Kota Soloubu mengatakan membangun koalisi di Kota Solo untuk melawan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu susah.
Dia mengemukakan, kemenangan PDIP di Kota Solo sudah mutlak.
Terkait adanya tawaran dari partai lain yang meminangnya maju menjadi Cawali, setelah tidak direkom PDIP, Purnomo mengatakan belum ada tawaran yang disampaikan kepadanya.
"Solo secara khas partai PDIP memang sudah mutlak. Jika rencana itu benar, buktinya sampai saat ini belum ada tawaran. Jadi, tidak boleh berandai-andai. Saya tidak bisa jawab, kan belum ada yang nawarin," katanya saat dihubungi SuaraJawatengah.id, Sabtu 18 Juli 2020.
Soal putra sulung Presiden Jokowi yang menggantikannya maju sebagai Cawali dalam Pilwakot Solo, Purnomo mengakui ikhlas tak ikhlas. Namun saat dikonfirmasi mengenai pertimbangan DPP PDIP lebih memilih Gibran, ia tak berani menjawab.
Baca Juga
"Ya silakan tanya ke DPP PDIP, mungkin saya sudah tua, Mas Gibran masih muda dan mungkin saja karena Gibran anak presiden," ujarnya.
Yang jelas, lanjutnya, Teguh Prakosa, Gibran dan juga dirinya sudah pernah dipanggil DPP PDIP ke Jakarta.
Di sana mereka bertiga diwawancarai, diuji dan dilakukan proses seleksi bakal calon yang maju di Pilwakot Solo 2020.
"Setelah dilakukan tahap seleksi yang terpilih sebenarnya saya dan Teguh. Saya lupa kapan proses seleksi dilakukan. Yang pasti pada 2019 yang lalu," katanya.
Untuk diketahui, PKS melihat potensi besar pada sosok Achmad Purnomo.
Berdasarkan survei internal PKS, elektabilitas Wakil Wali Kota Solo itu cukup tinggi.
“Syukur-syukur nanti Pak Purnomo berkenan maju. Karena dari survei kami Pak Pur termasuk lumayan. Kami sudah berusaha membangun komunikasi melalui staf Pak Pur, tapi beliau belum merespons,” kata Ketua DPD PKS Solo Abdul Ghofar Ismail saat dihubungi Solopos.com-jaringan Suara.com pada Jumat 17 Juli 2020.
Ghofar mengemukakan, PKS Solo termotivasi dengan Pilkada DKI Jakarta yang dimenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
“Sebelum janur kuning melengkung, kami tetap berjuang,” katanya.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com