Mbah Lindu, Maestro Gudeg Yogyakarta Tutup Usia, Jualan Sejak Jaman Jepang

Mbah-Lindu.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, YOGYAKARTA-Biyem Setyo Utomo alias Mbah Lindu, penjual gudeg legendaris di Yogyakarta, meninggal dunia pada Minggu 12 Juli 2020. Kabar ini seketika meninggalkan dukacita mendalam bagi pecinta kuliner Indonesia.

Mbah Lindu, wafat pada usianya yang ke 100 tahun. Semasa hidup, Mbah Lindu dikenal sebagai maestro gudeg di Kota Pelajar.

Sosoknya dianggap telah menginspirasi banyak orang lantaran selama delapan dekade berturut-turut setia menjajakkan Gudeg.

Sejak zaman penjajahan Jepang, Mbah Lindu menjual makanan khas Kota Yogyakarta itu. Dahulu, ia berjualan gudeg secara berkeliling dengan berjalan kaki dari kediamannya di Klebengan, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Hingga pada akhirnya, Mbah Lindu membuka lapak dagangan di Jalan Sosrowijayan, Kecamatan Gedong Tengen atau persis di samping Hotel Grage Jogja.



Setiap hari, Mbah Lindu berjualan gudeg di tempat tersebut mulai pukul 05.00 - 10.00 WIB. Dagangannya pun laris diburu para pembeli dan penggemar setia yang kangen dengan racikan gudeg sang maestro.

Meski usianya sudah lanjut, Mbah Lindu tetap semangat nemasak dan meracik gudeg untuk para pelanggannya yang berasal dari penduduk lokal maupun wisatawan.


Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan kanal YouTube lumixindonesia pada 2018 lalu, Mbah Lindu sempat membagikan resep dirinya bisa awet berjualan hingga usia 97 tahun.

"Yang penting nerima. Hidup seadanya gak usah macam-macam. Jangan iri sama kepunyaan orang lain. Walau tidak punya apa-apa, terima apa yang kita miliki. Yang penting anak cucu diberi kesehatan," ucap Mbah Lindu seperti dikutip Suarajogja.id, Senin 13 Juli 2020.


Saking mengispirasinya, kisah Mbah Lindu, sebagai penjual gudeg tertua di Yogyakarta sempat diabadikan dalam sebuah serial berjudul "Street Food" yang ditayangkan Netflix pada 2019.

Namun diketahui selama dua tahun terakhir, Mbah Lindu tidak ikut berjualan gudeg dilapaknya lantaran sudah sepuh. Lapak gudegnya pun diteruskan oleh sang anak.

Kekinian meski Mbah Lindu telah tutup usia, namanya akan selalu dikenang para pencinta kuliner Indonesia. Artikel ini sudah terbit di Suara.com