Ketagihan Berdagang saat Tugas Penyamaran, Yoyok Pilih Pensiun dari TNI AD

Yoyok-Riyo-Sudibyo.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, SEMARANG-Jalan hidup seseorang ternyata sulit ditebak. Situasi dan kondisi bisa membuat seserang banting stir, walau sudah menduduki posisi penting. Hal ini juga dialami oleh Yoyok Riyo Sudibyo, pernah menjadi Danramil termuda di Indonesia, dia justru mundur dari TNI AD. 

Satu alasan mendasar lulusan Akademi Militer pada 1994 ini terungkap ketika masih menjadi Bupati Batang. Saat itu dia memberi kuliah umum di Balairung Universitas PGRI Semarang, 27 Mei 2016.

Di awal pemamparan materi ia cukup terperangah ketika hasil kuestioner kecil yang ia buat mayoritas mahasiswa di Balirung memimpikan menjadi pegawai negeri sipil.

Sembari geleng-geleng kepala ia kemudian mendekati seorang mahasiswa dan menanyakan alasan kenapa bercita-cita menjadi PNS.

"Karena kalau menjadi PNS bisa menjamin kesejahteraan dan masa depan," jawab seorang mahasiswa.

"Kamu asalnya mana?" tanya Yoyok.

"Batang, pak!" tegas mahasiswa menjawab.

"Oalah ojo ngisin-ngisini bupatimu," kelakar Yoyok.



Penyuka jip Willys itu kemudian bercerita kenapa akhirnya memutuskan mundur dari kesatuan dan fokus berwirausaha.

"Mulanya saat saya ditugaskan oleh Badan Intelejen Negara menjadi seorang pedagang di Papua, benar-benar pedagang, identitas saya diganti, awalnya hanya toko kecil," terang Yoyok.

Tidak ia sangka aksi menyamar sebagai pedagang tersebut justru membuatnya ketagihan ketika ternyata pendapatannya jauh lebih besar dari seorang anggota TNI.

"Kemudian untuk bisa maju saya tidak bisa menginjakkan dua kaki di kapal berbeda, akhirnya fokus berdagang," beber dia.

"Batang, pak!" jawab mahasiswa tegas.

"Oalahhh ojo ngisin-ngisini bupatimu," kelakar sang pemimpin Batang teresebut.

Penyuka Jeep Willys itu kemudian menceritakan kisahnya kenapa akhirnya memutuskan mundur dari kesatuannya dan fokus wirausaha.

"Mulanya saat saya ditugaskan oleh badan intelejen negara menjadi seorang pedagang di Papua, benar-benar pedagang, identitas saya diganti, awalnya hanya toko kecil," terang Yoyok.

Tidak ia sangka aksi menyamar sebagai pedagang tersebut justru membuatnya ketagihan ketika ternyata pendapatannya jauh lebih besar dari seorang anggota TNI.

"Kemudian untuk bisa maju saya tidak bisa menginjakan dua kaki di kapal yang berbeda, akhirnya fokus berdagang," bebernya.

Pada 2006 memutuskan pensiun dini sebagai anggota TNI AD, Yoyok mengembangkan usaha dan duduk sebagai Direktur Utama PT Smile Papua dan PT Papua Maju Sejahtera.

"Sekarang siapa yang masih ingin sejahtera hanya dengan menjadi PNS?" tanya Yoyok kepada mahasiswa. Mereka terdiam dan pikir-pikir menjadi PNS. Artikel ini sudah terbit di Tribunnews