Jarinya Digigit Kutu Kucing, Bayi Berumur 1 Tahun Meninggal Dunia

Kucing3.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, SEMARANG-Siapa yang tidak gemes melihat tingkah kucing yang sangat imut. Namun memelihara kucing juga memiliki resiko lho khsusunya bila kebersihannya tidak terjaga. Contohnya terjadi kepada balita berusia 1 thaun di Sragen, Jawa Tengah. Sang Bayi meninggal akibat  digigit kutu kucing.

Gigitan kutu kucing ini membuat jarinya menjadi bengkak. Dokter menyebut jika kutu kucing tersebut menyisakan racun yang tidak bisa terurai. Tapi, benarkah kutu kucing seberbahaya itu saat mengigit manusia?

Mengutip The Nest, Jumat 29 Mei 2020, kutu kucing dikenal dengan nama ilmiah Ctenocephalides felis, yang memang dapat menularkan penyakit dan parasit pada manusia. Gigitan kutu kucing dapat menyebabkan reaksi alergi pada hewan peliharaan dan manusia.

Kutu bisa menjadi penularan bakteri pes, Yersinia pestis. Kucing dapat terkontaminasi oleh bakteri wabah setelah memakan tikus yang terinfeksi atau setelah tikus mati dan menularkan kutu yang terinfeksi ke kucing.

Kucing ini pun akhirnya membawa kutu tersebut ke rumah, dan kutu dapat mengigit manusia dan menularkan penyakit. Wabah karena kutu kucing ini pernah terjadi di Amerika Serikat pada 1925.



Kutu ini juga bisa menyebabkan murine typhus pada manusia. Ini karena gigitan kutu yang terinfeksi dengan kotoran. Gejala yang ditimbulkan meliputi sakit perut, mual, muntah, dan demam yang sangat tinggi hingga 105 derajat, yang bahkan bisa bertahan lebih dari seminggu.

Dampak lainnya dari gigitan kutu kucing juga bisa menyebabkan reaksi alergi, dan ini jadi yang paling umum terjadi. Gigitan kutu ini sering terjadi pada kaki dan pergelangan kaki. Tandanya kemerahan, gatal seperti gigitan nyamuk namun lebih kecil.

Reaksi alergi ini bisa menyebabkan pembengkakan, gatal-gatal yang meluas. Ini bisa diobati dengan resep dokter atau antihistamin yang banyak dijual di pasaran dan ini bergantung dari tingkat keparahannya.

Tidak hanya itu, cacing pita juga bisa ditularkan oleh kutu kucing yang tidak sengaja tertelan manusia. Mengingat manusia memiliki kekebalan yang rendah terhadap infeksi cacing, apalagi kutu yang tertelan tanpa melalui proses pematangan.

Gejalanya meliputi penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, mual, lemah, dan diare. Beberapa obat juga mungkin diperlukan untuk membersihkan tubuh dari cacing pita.

Bersyukurnya gigitan kutu kucing tidak bisa menimbulkan penularan cacing pita. Itulah mengapa infeksi cacing biasanya terjadi pada anak-anak yang biasanya tidak selektif dalam mengonsumsi makanan sembarangan.

Artikel ini sudah terbit di Suara.com